News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Kunker Dewan Profesor UNS kujungi ITS Surabaya Mengenai Departemenisasi

Kunker Dewan Profesor UNS kujungi ITS Surabaya Mengenai Departemenisasi

 Kunker Dewan Profesor UNS kujungi ITS Surabaya Mengenai Departemenisasi


ditulis kembali oleh Eko Prasetyo (Alexa.Infoterkini.com), foto :istimewa

SOLO - Panitia Kerja Departemenisasi Dewan Profesor (DP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta melakukan kunjungan ke Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya untuk agenda Bench Marking pembentukan departemen tingkat fakultas, Kamis (20/10/2022). Kunjungan dipimpin langsung Ketua Dewan Profesor (DP) UNS Surakarta, Prof. Suranto Tjiptowibisono, M.Sc., Ph.D dan diterima oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITS Surabaya, Prof. Dr. Ir. Adi Soeprijanto, M.T, ketua Dewan Profesor ITS Prof. Dr. Ir Imam Robandi, M.T, Direktur dari Direktorat  Pascasarjana dan Pengembangan Akademik, serta beberapa Dekan ITS Surabaya. 


Dalam kunjungannya, Tim Panja Dewan Profesor (DP) UNS Surakarta melakukan diskusi yang cukup intensif terkait pembentukan departemen, struktur organisasi tingkat fakultas, kewenangan dekanat, kepala departemen, dan kepala program studi, serta kebijakan penganggaran pada tingkat fakultas dan departemen. Saat sambutan dan paparannya, Ketua Dewan Profesor (DP) UNS Surakarta Prof. Drs. Suranto Tjiptowibisono, M.Sc., Ph.D. menyampaikan bahwa Departemenisasi UNS sebagai PTN BH belum diterapkan dan inilah mengapa perlu benchmarking ke ITS Surabaya. Kami ingin mengetahui setelah PTNBH, bagaimana penerapan Departemenisasi di ITS Surabaya dan bagaimana Sharing Resource tentang Departemenisasi? Misalkan di UNS Surakarta memiliki Departemen membawahi beberapa kaprodi, salah satu tugas dewan profesor adalah menciptakan budaya akademik yang baik, contohnya seminar series yang dapat mendatangkan alumni yang sukses,” terang Prof. Drs. Suranto Tjiptowibisono, M.Sc., Ph.D.


Mempercepat Pengembangan Akademik

Menurut Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITS Surabaya, Prof. Dr. Ir. Adi Soeprijanto, M.T. menyampaikan bahwa sejak Tahun 2014, ITS Surabaya beralih menjadi PTNBH, dan sudah menerapkan Departemenisasi, karena sebelumnya sudah menerapkan jurusan sehingga saat menjadi PTNBH otomatis Jurusan menjadi Departemenisasi. Prodi S1 boleh lebih dari 1 dalam satu departemen, hal tersebut didukung adanya peraturan prodi S1 boleh lebih dari 1. ITS Surabaya juga memiliki 7 Faculty dan 1 school.  Sekolah di ITS selevel dengan prodi diketuai oleh Dekan bukan kepala sekolah. kemudian untuk fakultas diberikan singkatan yang mudah diingat. Bahkan, pembentukan prodi baru cukup dengan nomenklatur sendiri, pusat hanya pemberitahuan saja. Untuk Prodi PJJ pendiriannya harus meminta ijin ke kementrian pusat, yang menjadi pertanyaan apakah PTNBH untuk PJJ apakah perlu ijin ke pusat padahal statuta PTNBH lebih tinggi?,” terang Prof. Dr. Ir. Adi Soeprijanto, M.T.

Dalam diskusi Dewan Profesor (DP) UNS dan Jajaran ITS Surabaya, diketahui bahwa di awal restrukturisasi, ITS Surabaya membentuk suatu pokja yang diketuai prof. Dr. Ir. Imam Robandi, M.T. Saat ini di ITS Surabaya terdapat tujuh fakultas dan satu sekolah yaitu Sekolah Interdisiplin, Manajemen dan Teknologi. Satu fakultas dipimpin oleh dekan dan seorang wakil dekan yang mengkoordinir beberapa departemen, dimana suatu departemen terdiri dari program studi sarjana dan pasca sarjana. Dalam satu departemen dapat bernaung lebih dari satu program studi sarjana (S1) dan lebih dari satu program studi pasca sarjana baik S2 ataupun S3. 

Berdasarkan tugas pokok dan fungsinya Fakultas memiliki kewenangan koordinatif manajerial pada pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Sedangkan Departemen merupakan pelaksana Tri Dharma Perguruan Tinggi, dan Program Studi merupakan pelaksana pembelajaran atau akademik. Untuk tingkat fakultas ada yang namanya Komisi Pengembangan Fakultas (KPF) yang mengawal kebijakan fakultas di bidang pengembangan SDM, penjaminan mutu akademik dan non-akademik. Dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, departemen diberikan kewenangan kelola anggaran dengan alokasi tertentu untuk sarana prasarana dan pelaksanaan pembelajaran. Sementara itu anggaran di tingkat fakultas lebih merupakan anggaran untuk operasional kegiatan berdasarkan tupoksi dan kewenangan fakultas. 


Pembentukan departemen di Institut Teknologi Sepuluh Nopember, berdampak positif untuk mempercepat pengembangan akademik institut, terbukti dengan pembentukan beberapa prodi baru sesuai dengan perkembangan dunia pendidikan dan kebutuhan stakeholder. Hal ini mendorong ITS untuk berkembang lebih cepat didukung dengan fleksibilitas yang diperoleh dalam statusnya sebagai PTNBH,” papar Prof. Dr. Ir. Adi Soeprijanto, M.T.

Tags

Masukan Pesan

Silahkan masukan pesan melalui email kami.