News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Farmasi UMS Tunjukkan Hasil Riset Obat Antidiabetes di MITE 2022

Farmasi UMS Tunjukkan Hasil Riset Obat Antidiabetes di MITE 2022

 Farmasi UMS Tunjukkan Hasil Riset Obat Antidiabetes di MITE 2022


ditulis kembali oleh Eko Prasetyo (Alexainfoterkini.com), foto : istimewa

SURAKARTA-Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS)  mengirimkan 5 tim peneliti dalam pelaksanaan Muhammadiyah Innovation Technology Expo (MITE) 2022, yang berlangsung selama 6 hari dari 17-21 November 2022 di Museum De Tjolomadu Karanganyar.

Produk Inovasi dan Teknologi yang diboyong ke expo salah satunya adalah produk unggulan dari Farmasi UMS berupa obat herbal antidiabetes hasil Penelitian Pengembangan Unggulan Perguruan Tinggi (PPUPT).

Dalam pameran expo ini, hasil riset pengembangan obat Channamor dari bahan alam yang dikoordinir oleh Prof., Dr., Muhtadi, M.Si. dipamerkan. Channamor merupakan obat antidiabetes herbal berisikan ekstrak ikan gabus dan buah pare.


“Channamor yang kami presentasikan dalam pameran ini adalah produk riset PPUPT kami selama dua tahun (2021-2022), yang telah terbukti secara ilmiah memiliki khasiat sebagai penurun kadar gula darah. Channamor juga telah kami daftarkan ke Badan POM RI untuk mendapatkan ijin edarnya bekerja sama dengan CV. Arba’in Jaya Mandiri Surakarta. Pendaftaran TR POM dan merek Channamor ini dilakukan sebagai bentuk legalisasi, hilirisasi dan komersialisasi produk hasil riset agar dapat dimanfaatkan secara luas oleh masyarakat ” ujar koordinor tim, Prof Muhtadi, Jumat, (25/11)

Muhtadi  juga menjelaskan bahwa formulasi Channamor yang berisi ekstrak ikan gabus dan buah pare ini, diharapkan dapat menurunkan kadar gula darah juga dapat membantu mempercepat penyembuhan luka khususnya bagi pasien diabetes yang memiliki masalah luka gangren.

Produk obat herbal hasil riset ini telah melalui beberapa tahapan penelitian, mulai dari uji praklinik secara in vivo, uji standardisasi ekstrak, uji keamanan produk, serta uji klinis pada relawan sehat dan penderita diabetes dalam jumlah terbatas.

“Hilirisasi dan komersialisasi produk hasil riset harus dilakukan dengan memanfaatkan event pameran dan sosialisasi melalui berbagai media baik offline maupun online, agar hasi riset dari perguruan tinggi  ini dapat dipahami dengan baik oleh banyak kalangan, dapat diimplementasikan bagi pengobatan di masyarakat serta dapat membantu masyarakat dalam menjaga dan memperbaiki kesehatannya ,” tutur Muhtadi.

Kegiatan pameran ini mendapatkan apresiasi yang besar dan antusiasme yang tinggi dari para pengunjung. Mereka juga sangat mendukung pemanfaatan obat herbal asli Indonesia berbasis riset agar dapat mengambil peran yang lebih besar dalam pengobatan di masyarakat.

Tags

Masukan Pesan

Silahkan masukan pesan melalui email kami.