News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Urgensi Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan Dalam Mendukung Pembangunan Berkelanjutan Berwawasan Lingkungan

Urgensi Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan Dalam Mendukung Pembangunan Berkelanjutan Berwawasan Lingkungan

Urgensi Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan Dalam Mendukung Pembangunan Berkelanjutan Berwawasan Lingkungan 


ditulis kembali oleh Eko Prasetyo (Alexainfoterkini.com) foto : Istimewa

Berkembangnya zaman dan bertambah pesatnya jumlah populasi manusia mengakibatkan peningkatan kebutuhan, teknologi berkembang, dan kesejahteraan meningkat menyebabkan peningkatan eksploitasi sumber daya alam dan kerusakan lingkungan hidup, sehingga menimbulkan pencemaran (air, tanah, udara, dan suara) serta bencana ekologi lainnya. Pada perkembangannya memunculkan 2 (dua) gerakan ekologi, yaitu

Gerakan Deep Ecology, yaitu gerakan penyelamatan lingkungan agar dapat berkelanjutan.

Gerakan Shallow Ecology, yaitu gerakan yang mengarah pada meningkatkan eksploitasi sumber daya alam dan lingkungan untuk kesejahteraan manusia.

Daya Dukung Lingkungan

Daya dukung lingkungan (DDL) merupakan jumlah maksimum organisme yang kehidupannya dapat didukung oleh suatu lingkungan (lokal, regional, global) dalam suatu kurun waktu tertentu. Upaya untuk dapat bertahan hidup di bumi, keberadaan manusia tidak boleh melampaui batas daya dukung lingkungannya. Variasi daya dukung dipengaruhi oleh:

Lokasi

Waktu

Jenis teknologi yang digunakan dalam memanfaatkan sumber daya alam dan dlm menanggapi masalah lingkungan akibat pertumbuhan populasi  dan pemanfaatan sumber daya alam.  



Gambar 1. Pengelompokkan Sumber Daya Alam


Pembangunan Berkelanjutan Berwawasan Lingkungan

Pembangunan untuk memenuhi kebutuhan masa sekarang tanpa mengurangi kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhannya.

Sekarang membangun = besok membangun

Besok membangun = lusa membangun

Lusa membangun = terus bangun

Sekarang membangun = anak-cucu juga bangun



Gambar 2. Keseimbangan Dalam Pembangunan


Program Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development)

Pembangunan berkelanjutan atau sustainable development adalah proses pembangunan yang memaksimalkan sumber daya alam yang tersedia dan diolah dengan manusia dengan pembangunan. Pada umumnya, pembangunan berkelanjutan dianggap sebagai pertanda negara yang sedang bergerak maju, baik secara struktur sosial, ekonomi, maupun politik. Selain itu, pembangunan berkelanjutan juga dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mempermudah pemenuhan kebutuhannya tanpa menghambat perkembangan generasi selanjutnya untuk melakukan hal yang sama.

25 September 2015 bertempat di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), pemimpin dunia secara resmi mengesahkan Agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals) sebagai kesepakatan pembangunan global. Kurang lebih 193 kepala negara hadir, termasuk Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla turut mengesahkan Agenda SDGs. Dengan mengusung tema "Mengubah Dunia Kita: Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan", SDGs yang berisi 17 Tujuan dan 169 Target merupakan rencana aksi global untuk 15 tahun ke depan (berlaku sejak 2016 hingga 2030), guna mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan. Program SDGs berlaku bagi seluruh negara (universal), sehingga seluruh negara tanpa kecuali negara maju memiliki kewajiban moral untuk mencapai Tujuan dan Target SDGs.

Pembangunan berkelanjutan harus diletakkan sebagai kebutuhan dan aspirasi manusia kini dan masa depan. Karena itu hak-hak asasi manusia seperti hak-hak ekonomi, sosial, budaya, dan hak atas pembangunan dapat membantu memperjelas arah dan orientasi perumusan konsep pembangunan yang berkelanjutan. Secara lebih kongkrit tidak bisa disangkal bahwa hak manusia atas lingkungan hidup yang sehat dan baik menjadi kebutuhan mendesak sebagai bagian dari hak asasi manusia. Hak atas pembangunan tidak lepas dari ketentuan bahwa proses pembangunan haruslah memajukan martabat manusia, dan tujuan pembangunan adalah demi kemajuan yang terus menerus secara berkelanjutan untuk kesejahteraan manusia secara adil merata. 

Pembangunan berkelanjutan memiliki beberapa konsep, yaitu:

Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan prinsip tidak meninggalkan satu orangpun (leave no one behind)

Mengelola sumber daya alam dengan baik sehingga dapat dipergunakan pada masa yang akan datang.

Memanfaatkan sumber daya alam sebaik mungkin sehingga tidak ada pemborosan dan tidak merusak lingkungan

Pembangunan yang dilakukan harus dapat memperbanyak sumber daya alam yang dapat diperbaharui

Mempertahankan kualitas kehidupan manusia pada masa kini dan pada masa depan

Pembangunan berkelanjutan juga berpegang teguh kepada beberapa prinsip tertentu, tertuang dalam prinsip utama dari pembangunan berkelanjutan, diantaranya:

Tidak Meninggalkan Satu Orangpun (Leave No One Behind)

Tidak Meninggalkan Satu Orangpun merupakan prinsip utama SDGs. Dengan prinsip tersebut, setidaknya SDGs harus bisa menjawab dua hal, yaitu keadilan prosedural untuk melihat sejauh mana seluruh pihak terutama yang selama ini tertinggal dapat terlibat dalam keseluruhan proses pembangunan dan keadilan subtansial untuk melihat sejauh mana kebijakan dan program pembangunan dapat atau mampu menjawab persoalan-persoalan warga terutama kelompok tertinggal.

Ekologi

Ekologi harus dilestarikan selama melaksanakan pembangunan berkelanjutan. Agar pelestarian lingkungan dapat dilakukan dengan maksimal, maka kita dapat melakukan hal-hal seperti menggunakan lahan campuran, memastikan tetap ada ruang terbuka hijau, dan membuat sistem yang dapat membuat transportasi dan bangunan terintegrasi dengan baik.

Ekonomi

Prinsip pembangunan berkelanjutan dari sisi ekonomi memberikan fokus lebih pada peningkatan keterampilan pekerja yang meningkatkan daya saing. Meningkatnya daya saing dalam mendapatkan pekerjaan layak dan pendapatan yang lebih baik menimbulkan peningkatan kinerja infrastruktur dasar (properti, sistem air, dan sejenisnya) serta pada infrastruktur informasi.

Energi

Pemakaian energi harus dilakukan secara hemat untuk melaksanakan pembangunan berkelanjutan. Terdapat beberapa metode yang dapat dilakukan untuk menghemat energi, yaitu:

Menggunakan energi yang dapat diperbaharui secara optimal 

Memprioritaskan pembangunan transportasi massal.

Menghemat penggunaan sumber-sumber energi yang tersedia.

Equity (Pemerataan)

Pemerataan atau equity merupakan target utama dari pembangunan berkelanjutan karena diharapkan dapat mengecilkan kesenjangan ekonomi dan sosial di masyarakat. Selain itu, dengan berpegang pada prinsip pemerataan, semua anggota masyarakat mendapatkan kesempatan yang seimbang.

Engagement (Peran Serta)

Pembangunan berkelanjutan harus dilakukan dengan partisipasi masyarakat luas dan pemerintah harus memfasilitasi hal ini. Salah satu hal yang dapat dilakukan oleh pemerintah untuk membantu masyarakat untuk berperan aktif dalam pembangunan berkelanjutan adalah dengan menampung aspirasi publik. Masyarakat harus berperan serta dalam proses pembangunan berkelanjutan. Pemerintah juga turut berperan sebagai fasilitator pemberdayaan masyarakat yang mampu menampung aspirasi dari masyarakat.


Ilham Mujahidin

Mahasiswa Program Studi Ilmu Lingkungan

Universitas Muhammadiyah Madiun

Tags

Masukan Pesan

Silahkan masukan pesan melalui email kami.