UNS Beri Pelatihan kepada Mahasiswa Mental Health Agent
UNS Beri Pelatihan kepada Mahasiswa Mental Health Agent
ditulis kembali oleh Eko Prasetyo (www.Alexainfoterkini.com)
SOLO - – Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta memberikan pelatihan kepada mahasiswa yang menjadi Mental Health Agent (MHA). Langkah nyata peningkatan kesehatan mental tersebut diselenggarakan di Aula Gedung F Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Jumat (9/5/2025). Dua dosen Fakultas Psikologi UNS menjadi narasumber dalam pelatihan ini.Kegiatan diinisiasi oleh Subdirektorat Layanan Konseling Mahasiswa UNS. Program ini sebagai bentuk komitmen kampus dalam memberikan layanan kesehatan mental yang lebih dekat dan terjangkau bagi mahasiswa. Pelatihan ini diikuti oleh warga kampus dari seluruh fakultas di lingkungan UNS.
Dalam pelatihan ini, Afia Fitriani, S.Psi., M.Psi., Psikolog hadir sebagai narasumber pertama yang membawakan materi tentang Pengenalan Kesehatan Mental di Kalangan Mahasiswa. Afia menjelaskan bahwa berdasarkan World Health Organization (WHO), kesehatan mental merupakan kondisi kesejahteraan individu yang mampu menyadari potensi dirinya, mengatasi tekanan hidup normal, bekerja secara produktif, dan berkontribusi bagi lingkungannya.
Afia juga memaparkan berbagai permasalahan umum yang kerap dihadapi mahasiswa. Contohnya seperti beban akademik, penyesuaian perkuliahan, permasalahan finansial, hubungan sosial, tekanan masa depan dan karir, hingga persoalan kesehatan pribadi. Selain itu, mahasiswa juga rentan mengalami tekanan dari lingkungan keluarga, konflik hubungan pribadi, hingga persoalan moral dan agama.
Lebih lanjut, Afia menjelaskan tentang faktor-faktor risiko yang dapat memengaruhi kesehatan mental mahasiswa. Hal ini antara lain penyakit fisik, riwayat pengasuhan yang kurang baik, konflik keluarga, kekerasan, tekanan akademis, hingga situasi lingkungan yang tidak aman. Namun, terdapat pula sejumlah faktor pelindung yang bisa memperkuat kesehatan mental mahasiswa. Faktor tersebut seperti pola makan dan tidur yang sehat, keterampilan mengatur emosi, hubungan sosial yang positif, serta dukungan dari lingkungan keluarga dan teman sebaya.
“Deteksi dini kondisi kesehatan mental melalui skrining dan monitoring rutin adalah hal yang penting. Prosesnya dapat dilakukan saat pembimbingan akademik dengan dosen, saat proses pembelajaran di kelas, atau pada momen lain dengan menggunakan mental health online test gratis,” terang Afia.
Selain itu, Psychological First Aid (PFA) juga diperkenalkan dalam pelatihan ini. PFA merupakan intervensi psikologis singkat bagi individu yang baru mengalami tekanan berat atau peristiwa traumatis. PFA memiliki prinsip Look, Listen, dan Link. Tujuannya untuk memberikan rasa aman, mengurangi dampak psikologis, serta mempercepat proses pemulihan.
Materi berikutnya disampaikan oleh Berliana Widi Scarvanovi, S.Psi., M.Psi., Psikolog., yang juga menjabat sebagai Kepala Subdirektorat Layanan Konseling Mahasiswa UNS. Berliana memperkenalkan layanan konseling mahasiswa terintegrasi yang saat ini dijalankan UNS. Sistem ini mulai dari layanan konseling di tingkat universitas, unit konseling mahasiswa di fakultas, hingga program peer supporter atau peer counselor yang melibatkan mahasiswa.
Keberadaan MHA di setiap fakultas diharapkan mampu meningkatkan kesadaran mahasiswa akan pentingnya menjaga kesehatan mental. Langkah ini juga diharapkan memperluas akses layanan konseling yang selama ini mungkin masih dirasa jauh atau sulit dijangkau. Agen-agen ini nantinya bertugas menjadi pendamping awal dan penghubung bagi mahasiswa yang mengalami persoalan psikologis. MHA sekaligus sebagai mitra layanan konseling profesional dalam upaya promotif dan preventif.
“ Mental Health Agent meningkatkan kesadaran mengenai kesehatan mental mahasiswa di setiap fakultas dan organisasi kemahasiswaan. Mereka juga meningkatkan aksesibilitas layanan kesehatan mental. MHA akan berkoordinasi dengan pimpinan fakultas, program studi dan layanan kesehatan mental di UNS dalam penanganan kasus gangguan kesehatan mental,” terang Berliana.
Berliana juga menegaskan bahwa setiap MHA perlu memahami batasan perannya dalam memberikan dukungan. Agen hanya diperkenankan menangani mahasiswa dalam kategori fase healthy.
Pelatihan ini sekaligus menjadi wadah bagi para MHA untuk memahami fase-fase kondisi kesehatan mental yang dialami individu, mulai dari fase sehat, reaktif, terluka, hingga fase sakit. Agen juga dibekali keterampilan dasar untuk melakukan skrining sederhana serta memberikan Psychological First Aid pada mahasiswa yang membutuhkan.
Dengan hadirnya mahasiswa dari berbagai fakultas, pelatihan ini diharapkan menjadi langkah awal terbentuknya jejaring MHA di lingkungan kampus. Jejaring ini akan berperan aktif dalam mendeteksi dini, memberikan dukungan awal, serta memfasilitasi akses layanan profesional bagi mahasiswa UNS.
Humas UNS