Arfuzh Ratulisa untuk Membentuk Anak Indonesia Cerdas dan Berkarakter
Arfuzh Ratulisa untuk Membentuk Anak Indonesia Cerdas dan Berkarakter
Dr. Muhammad Rohmadi, M.Hum.
Dosen PBSI FKIP UNS, Ketua Umum ADOBSI, & Pegiat LIterasi Arfuzh Ratulisa
Email: rohmadi_dbe@yahoo.com/Youtube: M Rohmadi Ratulisa
"Kawan, melatih sejak dini anak untuk mendengar, berbicara, membaca, menulis, menirukan, dan menyanyi merupakan wujud berliterasi dengan Ratulisa (rajin menulis dan membaca) berbasis konteks kehidupan untuk multigenerasi NKRI"
Masih kuat teringat dalam pikiran kita, tanggal 2 April setiap tahun diperingati sebagai hari buku anak sedunia. Hal ini merujuk pada lahirnya Hans Christian Andersen seorang penulis Denmark yang terkenal dengan dongengnya seperti “The Ugly Duckling”, “The Little Mermaid”, dan “Thumbelina”. Selain itu tanggal 2 April juga digunakan untuk kampanye meningkatkan minat baca anak terhadap buku. Hari Buku Anak Internasional ini disponsosri oleh International Board on Books for Young People, sebagai organisasi nirlaba yang berbasis di Inggris (https://nasional.kompas.com/read/2023/03/31/02000031/tanggal-2-april-hari). Merujuk pada sumber literasi tersebut dapat diambil sisi positif sebagai pemantik gerakan berliterasi dengan Arfuzh Ratulisa (rajin menulis dan membaca) bagai multigenerasi di seluruh wilayah NKRI. Komitmen unutk belajar dan membelajarkan seluruh anak NKRI dan dunia menjadi tugas dan tanggung jawab kita Bersama-sama di seluruh dunia.
Arfuzh Ratulisa sebagai guru imajinasi untuk melatih dan meningkatkan kecerdasan dan karakter anak sejak dini. Hal ini dibuktikan dengan fakta sejak bayi di kandungan, semua ibu sudah mengajaknya untuk berliterasi dengan ratulisa. Ajakan berliterasi dengan ratulisa ini dilakukan oleh sosok ibu yang membaca dan menulis saat hamil, dielus-elus ibu dan bapak sambal dibisikkan nilai-nilai kebaikan dan doa yang terbaik untuk ditanamkan sejak dalam kandungan. Kemudian saat si bayi sudah dilahirkan seorang ibu sellau mencurahkan segala kasih sayang, ilmu, pengetahuan, karakter, dan segalanya untuk memberikan bekal terbaik kecerdasan dan karakter yang kuat untuk anaknya. Berbagai sumber literasi untuk digunakan sebagai dukungan berliterasi dengan ratulisa disediakan di istana arfuzh ratulisa, baik secara cetak dan digital di arfuzhratulisa.id, perpusnas.go.id, gln.kemdikbud.go.id. Kemudian saat remaja, ibu dan bapak terus mendampingi dan membekali dengan segala bekal yang terbaik dengan segala pengetahuan untuk meningkatkan kompetensi hardskill dan softskill. Oleh karena itu, keberadaan ibu dan bapak untuk memberikan bekal dan mendampingi anak-anaknya untuk berliterasi dengan ratulisa menjadi sangat penting untuk mewujudkan komitmennya membentuk anak Indonesia yang cerdas dan berkarakter kuat dalam segala situasi dan kondisi yang dihadapinya.
Keberadaan sumber-sumber literasi bagi seluruh anak di Indonesia dan dunia akan memberikan ruang tidak terbatas untuk belajar dan membelajarkan diri sepanjang hayat. Proses pembelajaran diri yang dilakukan terus-menerus bagi seluruh anak di dunia tentu akan berdampak untuk masa depan bangsa dan negara di mana pun berada. Mengaapa demikian? Hal ini dikarenakan anak adalah aset dan investasi bagi keluarga, masyarakat, dan bangsa. Saat anak-anak dididik, diajak berlietrasi dnegan ratulisa dalam berbagai konteks kehidupan maka akan memiliki bekal yang banyak untuk menjadi anak yang cerdas dan berkarakter di masa depannya. Berbagai permasalahan yang dihadapkan dan diberikan menjadi bagian proses pembelajaran diri untuk mendewasakan dirinya dengan problem based learning dan project based learning, yakni pembelajaran berbasis masalah dan pembelajaran berbasis proyek. Dengan demikian akan diperoleh anak-anak Indonesia dan dunia yang cerdas, kreatif, inovatif, produktif, dan berkarakter.
Berliterasi bersama arfuzh ratulisa merupakan keniscayaan yang harus dilaksanakan oleh kedua orang tua, masyarakat, sekolah, pemerintah daerah dan pusat. Pembekalan kebisaan untuk berliterasi dengan ratulisa harus dilakukan sejak dini oelh kedua orang tua, guru di sekolah, masyarakat di lingkungan sebagai laboratorium kehidupan, dosen di perguruan tinggi, pemerintah pusat dan daerah saat di kebijakan pemerintah. Dengan berbagai upaya melatih, membiasakan anak-anak Indonesia untuk berliterasi dengan ratulisa sebagai guru imajinasi diyakini dapat meningkatkan kecerdasan dan membentuk karakter yang kuat bagi mereka di masa depan. Peran para pustakawan konsultan ilmu pengetahuan dan pegiat literasi harus didukung dengan perpustakaan sebagai pusat sumber belajar dan literasi dengan ratulisa sebagai guru imajinasi untuk berkarya, baik opini, esai, cepen, puisi, novel, naskah drama, menciptakan lirik lagu, pantun, syair, gurindam, dan aneka karya lainnya untuk mewujudkan pengembangan wirausaha literasi berbasis Ratulisa untuk Indonesia tercinta.
Anak-anak Indonesia setelah memiliki kebiasan untuk berliterasi dengan ratulisa tentu akan memiliki mimpi dan imajinasi yang terus menyibak cakrawala dunia sepanjang masa. Mereka akan mengatakan: “Bapak, teruslah menjadi matahariku yang menjadi pelitaku di dalam kegelapan sepanjang masa. Pelitamu akan selalu kurindukan untuk terus berliterasi dengan ratulisa di beranda cinta istana arfuzh ratulisa tercinta” “Ibu, jadilah rembulanku yang selalu menyejukkan sinarmu menyelimuti hati dan menyemangati setiap gerak langkahku untuk mewujudkan mimpi dan imajinasiku dengan terus berliterasi Bersama arfuzh ratulisa tercinta”. Dengan demikian kasih sayang dan kerinduan yang memeluk semesta sepanjang masa dibalik bisikan mentari dan rembulan yang sedang menuju ke peraduannya di waktu senja akan menjadi saksi saat anak-anak Indonesia menatap jauh ke depan masa depannya dengan ratulisa tercintanya yang tersimpan dalam kerinduan di relung hati terdalam sepanjang masa.
“Kerinduan terindah saat lambaian tangan anak-anak Indonesia kepada Bapak dan Ibunya di waktu pagi dan senja saat berpisah dengan Ratulisa sepanjang masa di altar bandara yang dipeluk semesta dengan air mata kerinduan”
Beranda Cinta Istana Arfuzh Ratulisa, 4 April 2023