0PINI Dr, Rohmadi : Kesaktian Pancasila sebagai Sumber Literasi Sejarah dan Karakter Nasionalisme Bagi Multigenerasi NKRI
Kesaktian Pancasila sebagai Sumber Literasi Sejarah dan Karakter Nasionalisme
Bagi Multigenerasi NKRI
Dr. Muhammad Rohmadi, S.S., M.Hum.
Dosen PBSI FKIP UNS, Ketua Umum ADOBSI, & Penggiat Literasi Arfuzh Ratulisa
Email: rohmadi_dbe@yahoo.com/Youtube: M Rohmadi Ratulisa
"Kawan, keheningan semesta membuka mata hati untuk terus berdoa dalam kerinduan sebagai wujud perjuangan untuk memeluk bintang, bulan, dan matahari"
Rasa cinta dan bangga kepada NKRI harus ditanamkan sejak dini kepada seluruh multigenerasi NKRI. Rasa cinta dan bangga pada NKRI merupakan wujud karakter nasionalisme. Mengapa multigenerasi NKRI harus cinta, bangga, dan merasa memiliki NKRI? Jawabnya itulah wujud nyata untuk melanjutkan dan memajukan NKRI yang telah diperjuangkan oleh kakek & nenek moyang NKRI sebagai pahlawan nasional yang telah gugur dalam pertempuran untuk mempertahankan NKRI dari rongrongan penjajah, baik dari dalam dan luar negeri. Salah satunya, perjuangan para pahlawan yang gugur dalam pertempuran G30S/PKI untuk menyelamatkan lambang Negara Indonesia, yakni Pancasila. Pertempuran dan perjuangan yang telah mengorbankan banyak nyawa, harta benda, dan banyak masyarakat serta pahlawan nasional NKRI yang gugur dalam pertempuran tersebut. Oleh karena itu, peringatan nilai-nilai sejarah sebagai wujud literasi sejarah perjuangan para pahlawan nasional NKRI untuk menyelamatkan dasar dan lambang NKRI tersebut maka setiap tanggal 1 Oktober diperingati sebagai hari Kesaktian Pancasila berdasarkan Keputusan Presiden Noor 153 Tahun 1967.
Nilai-nilai sejarah perjuangan pahlawan nasional yang gugur dalam pertempuran G30S/PKI tersebut harus menjadi salah satu sumber literasi Sejarah dan nasionalisme untuk menanamkan karakter nasionalisme kepada multigenarasi NKRI pada sekolah jenjang TK s.d. perguruan tinggi. Nilai-nilai perjuangan yang harus diajarkaan dan diteladani oleh multigenerasi NKRI dari pahlawan nasional NKRI antara lain: (1) rasa memiliki NKRI seperti memiliki jiwa dan raganya sendiri, (2) rasa cinta & bangga kepada NKRI, (3) rela berkorban demi NKRI, (4) pantang menyerah untuk memperjuangkan NKRI, (5) menjaga persatuan dan kesatuan NKRI, (6) memahami dan mengamalkan Pancasila dan UUD 1945, (7) melanjutkan perjuangan pahlawan nasional NKRI dengan menjaga dan membangun NKRI dengan semangat 45. Ketujuh karakter tersebut menjadi sumber literasi sejarah dan nasionalisme yang sangat bermanfaat bagi multigenerasi NKRI yang tersebar pada 38 provinsi, dari Sabang sampai Merauke.
Nilai-nilai kebaikan dan keteladanan yang tersirat dan tersurat dalam sila-sila pancasila dan UUD 1945 harus betul-betul menjadi sumber belajar dan berliterasi dengan Ratulisa (rajin menulis dan membaca) bagi seluruh masyarakat NKRI. Perjuangan dan pengorbanan para pahlawan nasional NKRI untuk merebut kemerdekaan dan menyelamatkan NKRI dari rongrongan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab tidak boleh sia-sia begitu saja. Saatnya multigenerasi NKRI abad XXI bangkit untuk mewujudkan NKRI menjadi mercusuar dunia. Nilai-nilai sejarah yang dimiliki oleh NKRI harus disosialisasikan oleh orang tua, guru, dosen, jurnalis, pemerintah pusta dan daerah, komunitas, penggiat literasi, dan seluruh masyarakat Indonesia, baik secara langsung maupun berbasis digital. Dengan aneka upaya tersebut diyakini akan memantik semangat multigenerasi NKRI untuk bergerak dan menggerakkan semangatnya untuk berpikir kreatif, kritis, kolaboratif, dan komunikatif sebagai perwujudan ketrampilan abad xxi.
Semangat untuk membangun NKRI bersama harus menjadi pilar penyangga dan pemersatu bangsa Indonesia tercinta. Apalagi pada tahun politik seperti ini, semua masyarakat NKRI harus saling menghargai dan menjaga kebhinekaan demi persatuan dan kesatuan NKRI. Yakinlah, seluruh masyarakat NKRI selalu menanti pemimpin terbaik dari Tuhan Yang Maha Esa yang berpihak kepada rakyat dengan cita-cita berasama untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan menyejahterakan seluruh masyarakat NKRI yang berkeadilan sosial bagi seluruh masyarakat Indonesia. Mimpi dan imajinasi lebih kuat dari pengetahuan kita, maka mari bermimpi dan berimajinasi agar seluruh masyarakat NKRI mendapatkan pemimpin yang terbaik yang diridhoi dan direstui semesta. Jiwa dan raga menyatu dalam ungkapan rasa nasionalisme yang tersirat dan tersurat pada lima sila pancasila. Itulah perwujudan nyata kesaktian pancasila yang menjadi dasar negara Republik Indonesia sebagai sumber literasi sejarah dan karakter nasionalisme bagi multigenerasi NKRI.
Kesaktian pancasila telah teruji dari masa ke masa. Sekaranglah saatnya multigenerasi NKRI membuktikan rasa cinta dan bangganya kepada Ibu pertiwi yg telah merdeka dan berdaulat ini. Tunjukkan kepada seluruh masyarakat semesta bahwa nilai-nilai perjuangan pahlawan nasional NKRI telah menyatu menjadi karakter nasionalisme, semangat persatuan dan kesatuan, dan motivasi bersama untuk mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045. Salah satu upaya sebagai perwujudan nyata nilai-nilai kesaktian Pancasila, kampus Universitas Sebelas Maret Surakarta mencanangkan dan mengimplementasikan sebagai Kampus Benteng Pancasila. Sosialisasi dan implementasinya direalisasikan kepada seluruh sivtas akademika UNS dalam berpikir dan bertindak secara cerdas dan santun dalam kehidupan sehari-hari. Selamat berjuang dan memperjuangkan NKRI sebagai perwujudan implementasi pengamalan pancasila dan UUD 1945 sebagai wujud rasa cinta dan bangga sebagai warga negara Indonesia yang baik dan dapat diteladani umat sepanjang hayat. Selamat merayakan hari kesaktian Pancasila, 1 Oktober 2023 untuk mengenang perjuangan para pahlawan nasional NKRI, khususnya para pahlawan yang telah gugur dalam pertempuran G30S/PKI.
“Bergerak dan menggerakkan sayap-sayap kesemestaan untuk menjadi teladan yang terbaik dan santun merupakan nilai-nilai kesaktian Pancasila yang akan abadi sepanjang masa”
Labuhan Bajo, Komodo, NTT, 30 September 2023