Rasa Gotong-royong dalam Secangkir Es Krim
Rasa Gotong-royong dalam Secangkir Es Krim
ditulis kembali oleh Eko Prasetyo (Alexainfoterkini.com)
Solo (Espos) -- Secangkir Es Krim adalah hal sederhana untuk saat ini. Kita tentu bisa mendapatkan hanya dengan mengeluarkan beberapa lembar uang. Tak hanya itu, kedai-kedai es krim juga mudah kita temukan di banyak tempat. Es krim itu tentu tak sama dengan hasil karya sendiri.
Penilaian Tengah Semester telah lama berlalu, bahkan sebelum Ramadhan datang. Namun, SD Islam Terpadu Nur Hidayah Surakarta baru melaksanakan jeda belajar sekarang. Berbagai rangkaian kegiatan telah disusun sebagai agenda jeda. Salah satunya adalah pembuatan es krim pada Senin (22/04).
"Praktik membuat es krim ini sebenarnya merupakan pembelajaran bahasa Indonesia. Namun kami selaku guru mengagendakan saat jeda agar semua siswa bisa melaksanakan di waktu bersamaan," papar Indah Sri Rahayu, S.S selaku guru bahasa Indonesia.
Kegiatan membuat es krim sendirbenarnya merupakan praktikum dari pembelajaran perubahan wujud benda. Sebab dalam prosesnya sisi sewa bisa mengamati perubahan yang terjadi dari benda cair, yakni susu cair, menjadi krim. Pun dengan perubahan es batu yang lama-kelamaan mencair terkena udara dan gesekan dengan kaleng.
Tak hanya belajar tentang wujud benda, para siswa kelas 3 ini tanpa disadari sedang mempraktikkan gotong royong. Anak-anak bahu membahu agar es krim yang mereka inginkan berhasil. Diawali dengan berdiskusi dalam membahas bahan dan perlengkapan pada hari Jumat sebelumnya.
Proses tak akan mengkhianati hasil. Begitulah kiranya yang didapat oleh para siswa sekolah yang berlokasi di Jalan Pisang no 12 Kerten ini. Mereka menikmati es krim sederhana dari susu cair yang diputar di dalam kaleng wafer bekas.
"Alhamdulillah kita buat es krim kelompok. Jadi tadi gantian waktu memutar kaleng dan mengambil es batu. Ada juga tadi yang bagian menabur garam," pungkas Hanin dan Nadya Kamilia siswa kelas 3 A.