News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Pakar Ekonomi UNS Lukman Hakim : Kenaikan Harga BBM dan Kualitas Kebijakan Publik

Pakar Ekonomi UNS Lukman Hakim : Kenaikan Harga BBM dan Kualitas Kebijakan Publik

 Pakar Ekonomi UNS Lukman Hakim : Kenaikan Harga BBM dan Kualitas Kebijakan Publik


Penulis : Ditulis kembali oleh Eko Prasetyo (Alexa.IT.com)

Lukman Hakim,  Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret (UNS) menyatakan untuk sekian kalinya kita semua merasakan kenaikan harga BBM yang cukup tinggi. Tentu saja muncul ketidakpuasan dari seluruh rakyat Indonesia. Karena kenaikan harga BBM yang tinggi dan mendadak. Karena sebelumnya Pemerintah pernah menyampaikan tidak akan ada kenaikan BBM.

"Yang jadi soal adalah mengapa Pemerintah tidak untuk mencoba meningkatkan kualitas kebijakan publiknya yang lebih terukur. Sehingga kesannya mendadak dan tidak terantisipasi. Bahkan nyaris tidak ada penjelasan dan narasi mengapa BBM harus naik setinggi itu. Hampir semua pejabat bungkam. Tidak ada penjelasan," ungkapnya kepada wartawan Alexa.Info terkini,com Eko Prasetyo. 

Dari sudut kebijakan publik ini tentu saja,menurut Lukman, sangat buruk. Karena justru pada era cdan transparansi, justru terlihat pemerintah tidak siap. "Dari sudut peningkatan kualitas kebijakan publik seharusnya bgmana membuat kebijakan yg membuat masyarakat teredukasi dengan kenaikan BBM ini," ujarnya.

Maksudnya, kata Lukman, teredukasi adalah pemerintah seharusnya bisa meyakinkan masyarakat bahwa kenaikan BBM adalah sesuatu yang mendesak dilakukan. Sehingga dengan sukarela masyarakat bisa menerima kenaikan BBM atai dengan sukarela berpindah dengan memakai BBM non bersubsidi.

Lukman menontohkan kebijalan yang pernah dilakukan oleh pemerintah untuk mengedukasi masyarakat adalah ketika munculnya Pertalite dengan harga di atas Premium. Karena kenaikannya tidak tinggi, maka masyarakat dengan rela pindah ke Pertalite dan meninggalkan Premium. "Dan pelan pasok Premium semakin sedikit di pasaran, bahkan di beberapa daerah sudah tidak ada," ungkapnya

Mengapa kenaikkan BBM yang sekarang ini tidak diperlakukan seperti itu, kenaikannya sedikit saja misalkan Rp 1000 untuk 1 semester ke depan, kemudian semester berikutnya bisa difikirkan kenaikannya secara gradual Dengan demikian hal ini akan tidak membebani rakyat dan tentu saja dengan legowo masyarakat akan menerima kenaikan BBM ini.

Tags

Masukan Pesan

Silahkan masukan pesan melalui email kami.