Tim PKM-K FKIP UNS Luncurkan Produk Tas Multikapasitas Berbasis Edukasi
Tim PKM-K FKIP UNS Luncurkan Produk Tas Multikapasitas Berbasis Edukasi
SOLO– Sejumlah mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta yang tergabung dalam tim Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UNS meluncurkan produk tas multikapasitas berbasis edukasi untuk mengurangi penggunaan kantong plastik.
Adapun tim PKM-K FKIP UNS tersebut merupakan salah satu dari 24 tim PKM yang lolos pendanaan Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) dari UNS. Tim PKM-K FKIP UNS ini diketuai oleh Toni Pranada dengan beranggotakan Puspita Yulian Nindyasari, Rizka Nur Azizah, dan Ali Nur Mustofa yang keempatnya merupakan mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Geografi FKIP UNS yang dibimbing oleh Lintang Ronggowulan,S.Pd.,M.Pd.
Ketua Tim PKM-K FKIP UNS, Toni Pranada mengatakan bahwa gagasan produk tas yang diberi nama Ecocapsitbag datang dari melihat kondisi bumi yang memprihatinkan dengan dipenuhinya banyak sampah plastik di lingkungan sekitar.
Kondisi sampah plastik Indonesia berdasarkan data Asosiasi Industri Plastik Indonesia (INAPLAS) dan Kementerian Kelautan mencapai angka 64 juta ton/tahun pada tahun 2019 dan meningkat menjadi 66 juta ton pada tahun 2021. Yang mana sebanyak 3,2 juta ton dibuang ke laut. Sementara penyumbang sampah plastik utama adalah dari penggunaan kantong plastik sekali pakai berupa bungkus barang ataupun makanan.
Ironisnya pengurangan sampah plastik tidak dapat dilakukan dalam skala besar karena jumlahnya yang semakin bertambah. Maka dari itu, produk tas ini hadir sebagai upaya mengurangi penggunaan kantong plastik sekali pakai. Cukup dengan satu tas yang dapat memuat banyak barang.
“Ecocapsitbag merupakan produk tas ramah lingkungan dengan multikapasitas yang dapat disesuaikan kebutuhan di berbagai kegiatan sehingga tidak memerlukan kantong plastik tambahan,” ungkap Toni Pranada.
Produk Ecocapsitbag merupakan solusi sekaligus aksi bagi kita untuk dapat berperan langsung menyelamatkan bumi dari sampah plastik. Munculnya keprihatinan masyarakat terhadap kondisi bumi sekarang ini diharapkan dapat menjadikan produk Ecocapsitbag sebagai kebutuhan khusus.
Toni Pranada menambahkan bahwa dalam 1 tas ini memiliki 3 kapasitas yakni kecil, sedang, dan besar, yang dapat disesuaikan ukurannya dengan cara memperkecil atau memperbesar ukuran tas melalui fitur ritsleting yang tersedia.
Produk ini dihadirkan dengan menggandeng dan mempromosikan budaya lokal yakni Batik Parang yang disablon pada produk sebagai ciri khas produk lokal yang kreatif.
Lebih lanjut fitur kelengkapan utama dari produk ini adalah adanya ecoliteracy. Hal ini karena Tim PKM-K FKIP UNS menyadari bahwa edukasi mengenai sampah plastik penting diwujudkan untuk membangun kesadaran masyarakat mengenai dampak buruk penggunaan plastik secara terus-menerus bagi lingkungan.
Adapun ecoliteracy sendiri berisi edukasi lingkungan mengenai sampah plastik yang berbasis website dan disederhanakan ke dalam bentuk QR Code. Adapun QR Code ini disablon secara langsung pada produk, sehingga konsumen dapat mengaksesnya secara langsung melalui scanning.
Sementara itu, berbagai aksi dan promosi produk Ecocapsitbag juga telah dilakukan dan implikasinya produk banyak yang laku terjual. Hal ini menunjukkan respon positif akan minat masyarakat terhadap produk yang diluncurkan.