News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Dewan Profesor UNS Adakan Benchmarking National University of Singapore

Dewan Profesor UNS Adakan Benchmarking National University of Singapore

 

Dewan Profesor UNS Adakan Benchmarking National University of Singapore



ditulis kembali oleh Eko Prasetyo (Alexainfoterkini.com)

Dewan Profesor (DP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta melakukan studi banding ke National University of Singapore (NUS), Kamis (3/11/2022). Kunjungan kali ini diinisiasi Panitia Kerja (Panja) UNS Pelopor dan Benteng Pancasila.

Kegiatan ini dilakukan dalam rangka mencari best practice pengamalan nilai-nilai Pancasila di kampus berkelas dunia. Dalam hal ini, keberadaan NUS adalah kampus dengan ranking 10 di dunia. Sehingga, Panja UNS menilai layak menimba aspek yang positif dari pengalamannya selama ini.

Agenda benchmarking diwakili oleh tiga orang dari DP UNS. Rombongan dipimpin Ketua DP UNS, Prof. Drs. Suranto, M.Sc., Ph.D.; Ketua Panja UNS Pelopor dan Benteng Pancasila, Prof. Dr. Triyanto, S.H., M.Hum.; Ketua Pusat Studi Pengamalan Pancasila (PSPP) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UNS, Prof. Dr. Leo Agung S., M.Pd.

Rombongan Dewan Profesor UNS diterima oleh para peneliti dari Asian Research Institute, NUS. Salah satu peneliti dari NUS, Erica Larson, mengatakan sangat senang menerima kunjungan dari DP UNS untuk memperkuat kerja sama antara UNS dan NUS.

Prof. Suranto menyatakan bahwa kunjungan ke NUS sangat penting. Hal ini karena kegiatan studi banding dapat memberikan perspektif internasional tentang bagaimana implementasi nilai-nilai Pancasila di Perguruan Tinggi. Para peneliti NUS saat ini sedang melakukan penelitian tentang pentingnya multikulturalisme dan pluralisme di Indonesia.

“Hasil penelitian dari NUS sangat penting untuk memberi masukan bagi Panja Pancasila UNS yang sedang menyusun naskah akademik UNS sebagai Pelopor dan Banteng Pancasila. Dewan Profesor UNS dan para peneliti dari NUS sepakat untuk mengadakan kerja sama penelitian tentang multikulturalisme dan pluralisme Indonesia,” terang Prof. Suranto.

Prof. Triyanto menambahkan, selama disana memperoleh perspektif internasional bagaimana kampus memperoleh nilai-nilai Pancasila. Ada kesamaan kampus NUS yang menerapkan nilai-nilai Pancasila. Salah satunya nilai multikulturalisme dan pluralisme.

“Hal ini menunjukkan bahwa nilai-nilai Pancasila diakui tidak hanya pada lingkup nasional, tetapi juga diakui pada lingkup internasional. Terutama Perguruan Tinggi di luar negeri yang mengadopsi nilai-nilai Pancasila,” terang Prof. Triyanto.

Tags

Masukan Pesan

Silahkan masukan pesan melalui email kami.