News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Kerja Sama dengan Pemkab Sragen, Dosen FEB UNS Luncurkan Super Aplikasi Go to Sragen

Kerja Sama dengan Pemkab Sragen, Dosen FEB UNS Luncurkan Super Aplikasi Go to Sragen

 

Kerja Sama dengan Pemkab Sragen, Dosen FEB UNS Luncurkan Super Aplikasi Go to Sragen
ditulis kembali oleh Eko Prasetyo (Alexainfoterkini.com), foto : istimewa

Tim dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta baru saja meluncurkan super aplikasi Go to Sragen. Aplikasi ini merupakan salah satu produk Kedaireka Matching Fund tim yang diketuai oleh Prof. Izza Mafruhah bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Sragen.

Aplikasi ini diluncurkan secara terbatas pada Senin (21/11/2022) lalu. Go to Sragen mewadahi berbagai kebutuhan para pelancong saat berkunjung ke Kabupaten Sragen.

Alhamdulillah aplikasi Go to Sragen hasil Kedaireka Sragen Hebat sudah bisa di-download pada Playstore. Apabila bapak/ibu mau tindak Sragen segala macam informasi ada di genggaman, mulai dari kuliner, tempat wisata, sampai toko oleh-oleh sudah tersedia,” terang Prof. Izza.

Aplikasi ini merupakan salah satu bagian dari kerja sama Kedaireka yang dilakukan oleh tim Prof. Izza. Program Kedaireka yang digagas oleh Prof. Izza bertajuk “Tiga Berlian”. Maksud “Tiga Berlian” ini adalah mengubah tiga destinasi wisata di Kabupaten Sragen yaitu Situs Purbakala Sangiran, Gunung Kemukus, dan Waduk Kedung Ombo menjadi destinasi yang diminati wisatawan.



Destinasi Waduk Kedung Ombo dan Gunung Kemukus diadakan program “Sailing to Boyolayar” atau berlayar menuju Boyolayar, sebuah tempat di Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen. Wisatawan akan berlayar dari kawasan Gunung Kemukus ke Boyolayar selama satu jam. Selama perjalanan, ada pemandu wisata yang diminta untuk menceritakan sejarah dan hal menarik lain tentang kawasan yang dilewati. Begitu sampai di Boyolayar, wisatawan akan dijamu dengan makan siang di warung.

Sementara itu, pendekatan yang dipakai di destinasi Sangiran adalah menyediakan suvenir dengan harga yang ramah di kantong. Selama ini Sangiran terkenal dengan batu akik, tetapi harga batu akik melambung tinggi. Untuk itu, pengrajin akik di sana akan dilatih cara membuat suvenir akik berharga murah sehingga nyaman di kantong wisatawan.

Program yang diinisiasi oleh Prof. Izza bersama lima anggota timnya lolos pendanaan Matching Fund Kedaireka Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek). Program ini mendapat dana hingga Rp1 miliar untuk diimplementasikan pada tahun ini.


Tags

Masukan Pesan

Silahkan masukan pesan melalui email kami.