Olahraga Boccia Mulai Dikembangkan Oleh Rumi Iqbal Doewes
Olahraga Boccia Mulai Dikembangkan Oleh Rumi Iqbal Doewes
Ditulis oleh Eko Prasetyo (Alexainfoterkini), foto :
Bahtiar.
Ditulis oleh Eko Prasetyo (Alexainfoterkini),
foto : Bahtiar.
SOLO - Boccia menurut Rumi Iqbal Doewes, pengajar olahraga
Fakultas Keolahragaan Universitas Sebelas Maret mengatakan merupakan
olahraga baru yang mulai banyak dikenal dan dikembangkan di Indonesia.
"Pertama mulai muncul ketika even Internasional ketika Asia
Paragames," ungkap Rumi, dosen Olahraga UNS, Kamis (1/12).
Setelah latihan terus menerus dan berjenjang serta didukung oleh Kemenpora, menurut Rumi, tahun 2019 memetik hasilnya. "Karena tahun 2019 ada kejuaraan dunia di Dubai, kita meraih juara 2 atau medali perak, Kebetulan saya mendampingi atlit itu dan meraih prestasi itu," ujarnya.
Menurut Rumi, karena Boccia merupakan cabang baru makanya diusulkan sebanyak dua pelatih,
semua dari Fakultas Keolahragaan, “Saya dan Dr. Islahuzzaman Nuryadin,
M.Or Fakultas Keolahragaan UNS, dan kemarin meraih emas di Paragames.”ungkapnya.
Rumi mengatakan memiliki kecacatan dibandingkan cabang olahraga lain lebih parah dan olahraganya sederhana yakni melebar bola dan mendekati, “Siapa yang mendekati bola, itulah pemenangnya. Artinya memiliki keterbatasan dan sangat sederhana tetapi memiliki strategi permainan,” ujarnya.
Lebih lanjut Rumi, olahraga Boccia boccia dimainkan dengan
bola-bola khusus hampir seukuran bola tenis yang beratnya 275 gram. Jumlah bola
dalam permainan tersebut adalah 6 bola biru, 6 bola merah, dan ada pula satu
bola putih. “Jadi nanti bola putih dilempar, kalau kita pakai bola biru berarti
lawan pakai bola merah. Kita bermain dengan melemparkan bola yang harus
mendekati bola putih, ” jelasnya
Menurut Rumi, permainan boccia dapat dimainkan secara beregu
atau single. Namun, ”kebetulan ia dipilih sebagai pemain single untuk suatu
pertandingan ,Jadi boccia itu ada dua,
ada single ada beregu, kebetulan saya dapat yang single,” ujarnya.