News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

FK UNS Luluskan 50 Wisudawan Dokter Spesialis Periode Februari 2023

FK UNS Luluskan 50 Wisudawan Dokter Spesialis Periode Februari 2023

 

FK UNS Luluskan 50 Wisudawan Dokter Spesialis Periode Februari 2023


ditulis kembali oleh eko prasetyo (Alexainfoterkini.com) foto : Istimewa
SOLO - — Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta melepas 50 lulusan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) pada periode Februari 2023, Kamis (23/2/2023). Acara diselenggarakan secara luring yang bertempat di Auditorium FK UNS serta disiarkan melalui kanal Youtube FK UNS.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Wakil Rektor Akademik dan Kemahasiswaan UNS, Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, M.S.; Dekan FK UNS, Prof. Dr. dr. Reviono, Sp. P(K); para wakil dekan; Plt. Wakil Direktur Bidang Umum RSUD Moewardi Surakarta; dr. Ikhwan Hamzah, M.Si.; Direktur SDM, Pendidikan, dan Umum Rumah Sakit Ortopedi (RSO) Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta, drg. Moh. Nur Nasiruddin, M.Kes.; Wakil Direktur Pendidikan dan Penelitian RS UNS, dr. Tonang Dwi Aryanto, Sp.PK(K), Ph.D.; para Kepala Prodi Pendidikan Dokter Spesialis FK UNS; Ketua Ikatan Keluarga Alumni (IKA) FK UNS, dr. Sri Pratomo, Sp.B., FinaCS., FICS.

Acara pelepasan yang diikuti 50 peserta didik PPDS FK UNS berasal dari 9 Program Studi (Prodi). Tiga orang diantaranya merupakan penerima Beasiswa Tugas Belajar Kementerian Kesehatan (Kemenkes). FK UNS pun telah meluluskan sebanyak 320 lulusan penerima beasiswa tersebut.

Dalam laporan yang disampaikan oleh Prof. Dr. dr. Paramasari Dirgahayu, Ph.D., selaku Wakil Dekan Akademik, Riset, dan Kemahasiswaan FK UNS, 50 orang peserta pelepasan terdiri dari 12 orang wisudawan dari Program Studi (Prodi) Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi, 11 orang wisudawan dari Prodi Obstetri dan Ginekologi, 5 orang wisudawan dari Prodi Neurologi, 5 orang wisudawan dari Prodi Ilmu Penyakit Dalam, 5 orang wisudawan Prodi Radiologi, 4 orang wisudawan Prodi Dermatologi dan Venereologi, 4 orang wisudawan Prodi Jantung dan Pembuluh Darah, 2 orang wisudawan dari Prodi Ilmu Patologi Klinik, serta 2 orang wisudawan dari Prodi Orthopaedi dan Traumatologi.

Shofariyah Nur Laila, dr., Sp.N., menjadi lulusan dengan IPK tertinggi pada pelepasan kali ini. Ia merupakan lulusan Prodi Neurologi yang memperoleh IPK 3.93. Ervina Rosmarwati, dr., Sp.D.V., juga menjadi lulusan dokter spesialis termuda. Dokter kelahiran Sleman itu berusia pada saat lulus 29 tahun 1 bulan.

Selain itu, Prodi Radiologi menjadi prodi dengan rata-rata lama studi tercepat, yaitu 3 tahun 4 bulan. Hingga saat ini, FK UNS telah melepaskan sebanyak 1.635 orang dokter spesialis sejak awal berdirinya.

Dalam sambutannya, Prof. Reviono mengingatkan akan banyaknya tantangan ke depan. FK UNS telah berusaha memenuhi fasilitas dalam usaha pemenuhan kompetensi yang ditetapkan. Kerja sama antar instansi kesehatan turut berperan dalam peningkatan kompetensi dan pengembangan ilmu.

Prof. Reviono berpesan bahwa kesuksesan dalam menghadapi tantangan tersebut ditentukan oleh tiga hal. Pertama, profesionalisme yang mana para dokter spesialis mampu menguasai kompetensi dengan sungguh-sungguh. Kedua, integritas setiap dokter spesialis dalam melayani masyarakat dengan bertanggung jawab. Terakhir, dokter spesialis perlu membangung serta memperbanyak jejaring dan silaturahmi dengan rekan maupun pihak lain.

“Saya ucapkan selamat menjadi dokter spesialis baru dan siap untuk mengabdi. Mendayagunakan apa yang sudah didapatkan selama pendidikan ke masyarakat. Saya yakin alumni UNS itu bisa beradaptasi dengan baik. Sudah mendapatkan pendidikan yang standar tinggi. Anda sekalian sudah diseleksi dengan cukup ketat,” tutur Prof. Reviono.

Prof. Yunus selaku Wakil Rektor Akademik dan Kemahasiswaan UNS berpesan untuk senantiasa mendedikasikan hidup untuk melayani masyarakat. Para wisudawan diminta menggunakan keilmuan yang dimiliki dengan penuh integritas demi meningkatkan derajat kesehatan dan kualitas hidup masyarakat.

“Dokter spesialis sebagai salah satu SDM unggulan di bidang kesehatan merupakan komponen yang penting untuk menggerakkan pembangunan kesehatan yang merupakan bagian integral dari pembangunan nasional,” ujar Prof. Yunus.

Prof. Yunus berterima kasih kepada direktur rumah sakit jejaring dan para dosen karena telah memberikan pendidikan terbaiknya. Hal tersebut berpengaruh baik pada prestasi alumni. Sebagai garda terdepan pelayanan kesehatan, seorang dokter tentu dituntut senantiasa meningkatkan ilmu, kompetensi, etika, dan pengalamannya agar kepentingan soal pasien yang selalu menjadi pertimbangan pertama dan utama.  

Tags

Masukan Pesan

Silahkan masukan pesan melalui email kami.