Ribuan Jamaah Padati Hari Bermuhammadiyah di Masjid Nurusy-syifa, Laweyan.
Berita Ahad 15 Oktober 2023
Ribuan Jamaah Padati Hari Bermuhammadiyah di Masjid Nurusy-syifa, Laweyan.
Ditulis kembali oleh Eko Prasetyo (Alexainfoterkini).foto :
Istimewa
SOLO - Ribuan Jamaah Hadir Pada Tablig Akbar Hari
Bermuhammadiyah bersama KH. Tafsir, M.Ag., Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah
(PWM) Jawa Tengah, sekaligus peresmian
renovasi Masjid Nurusy-syifa' dan Kantor Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM)
serta Pimpinan Ranting Aisyiyah (PRA) Pajang Utara, Ahad (15/10) yang
diselenggarakan di halaman Masjid Nurusy-syifa', Laweyan, Surakarta.
Tuan rumah peresmian sekaligus Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Prof., Dr., Sofyan Anif, M.Si., menyampaikan pengajian dihadiri lebih dari 1000 jamaah dari kelompok usia muda hingga tua. Doorprize berupa 5 buah sepeda gunung dan 200 MieMu juga dibagikan dalam Pengajian Hari Bermuhammadiyah itu.
Sofyan Anif dalam sambutannya teringat ketika pertama
kalinya Masjid Nurusy-syifa' dibangun, yaitu pada Juli 1996 silam.
"Ketika itu kita berhadapan dengan berbagai upaya untuk
mempengaruhi sekitar Kampung Kagokan ini yang sebelumnya belum ada
masjid," kata Sofyan Anif.
Dia juga menyampaikan rasa terima kasihnya baik kepada
Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Laweyan, Para Pimpinan UMS, dosen, tenaga
pendidik, karena tidak henti-hentinya memberikan support kepada warga Kagokan,
baik dalam bentuk semangat ataupun finansial, karena dalam pengembangan masjid
membutuhkan dana hampir mencapai 2 miliar.
"Kami sekaligus juga mengucapkan terima kasih kepada
para sivitas akademika UMS yang membantu saya," ungkap Anif.
Dalam tausyiahnya, Kyai Tafsir menyampaikan keunikan dari Kecamatan Laweyan.
"Laweyan itu bagian dari Sunnah Muhammadiyah. Jadi
kalau kita baca sejarah, tahun 1921 Muhammadiyah boleh keluar Jogja, maka yang
ke dua setelah Jogja adalah Solo," ungkap Tafsir.
Dan di antara Solo itu adalah Laweyan, lanjut Tafsir.
Dia melanjutkan lagi bahwa sunnah adalah kebiasaan atau
tradisi. Kalau dalam fikih Islam, maka ada yang namanya Sunnah Madinah, tetapi
tidak ada Sunnah Mekah.
"Jadi kalau umat Islam bingung akan memutusi hukum,
yang di Quran ngga ada, Hadist ngga ada, lihatlah Sunnah Madinah. Walaupun
tidak semua ulama setuju, tapi sebagian ulama menyepakati bahwa kalau ingin
lihat Islam dipraktikan lihatlah masyarakat Madinah," terang Ustad Tafsir.
Tafsir juga mengingatkan kembali dengan definisi Islam yang
didefinisikan oleh Muhammadiyah, yang mana Muhammadiyah adalah kembali pada
Al-Quran dan Sunnah, dan Islam diturunkan untuk kebahagiaan umat.
"Agama butuh dirawat, hidayah Allah perlu dirawat,
salah satunya pengajian. Sehingga pengajian adalah menambah wawasan, menambah
iman, merawat iman bapak-ibu," ungkap Ketua PWM Jateng itu.
Ditemui setelah mengakhiri tausyiahnya, atas nama PWM
Jateng, Kiai Tafsir mengucapkan selamat kepada PCM Laweyan karena pada hari ini
melakukan peresmian renovasi Masjid Nurusy-Syifa dan kantor PRM dan PRA Pajang
Utara.
"Mudah-mudahan kita mampu, masjid ini makmur
memakmurkan. Muhammadiyah makmur karena masjid, maka semoga setelah peresmian
ini, masjid ini maksimal memakmurkan masjid dari pihak PCM juga masjid akan membangun
peradaban," harapnya.
Sofyan Anif selaku tuan rumah juga menerangkan tujuan dari
kegiatan ini yakni untuk melakukan syiar.
"Syiar Islam, syiar Muhammadiyah dalam lingkungan
kampung yang mayoritas itu mereka masih banyak berislam secara kejawen,"
terangnya.
Di Masjid Nurusy-syifa', pada setiap malamnya diadakan TPA untuk lansia, dan para lansia tersebut diajari tentang tata cara solat, dan membaca Al Fatihah. Sehingga diharapkan setiap hari akan bertambah jamaah masjid yang sadar untuk belajar Islam, kemudian ibadah, aktif di masjid, dan menjadi anggota Muhammadiyah.
Ketua PDM Surakarta Drs., K.H, Anwar Sholeh pada kesempatan tersebut juga berharap agar masjid yang baru diresmikan renovasinya itu, menjadi pusat kegiatan dari PRM dan PRA Pajang Utara.
"Mudah-mudahan Muhammadiyah di daerah Pajang Utara ini
semakin berkembang karena terintegrasinya antara masjid dan kantor PRM dan PRA
ini menunjukkan bahwa nanti seluruh kegiatan daripada PRM dan PRA itu akan
dijiwai, dinafasi dan juga akan selalu bermuara di masjid," ungkapnya.
Pengajin Hari Bermuhammadiyah di Masjid Nurusy-syifa'
tersebut berhasil mendapatkan infak sebesar 4 juta rupiah.