News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Menyambut Seni Pertunjukan Multikultural di Gedung Teater Besar ISI Surakarta dan Pamedan Pura Mangkunegaran

Menyambut Seni Pertunjukan Multikultural di Gedung Teater Besar ISI Surakarta dan Pamedan Pura Mangkunegaran

Menyambut Seni Pertunjukan Multikultural di Gedung Teater Besar ISI Surakarta dan Pamedan Pura Mangkunegaran



ditulis kembali oleh Yusuf Gondrong (www.Alexainfoterkini.com. foto : Istimewa

SOLO  – Solo International Performing Arts (SIPA) 2024 kembali memukau penonton pada hari kedua yang berlangsung di dua lokasi ikonik, yakni Gedung Teater Besar Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta dan Pamedan Pura Mangkunegaran. Sebanyak sepuluh pertunjukan memeriahkan malam ini, menampilkan kekayaan budaya dari berbagai daerah di Indonesia hingga kebudayaan mancanegara.


Festival dimulai dengan sambutan oleh Direktur SIPA, Dra. R. Ay. Irawati Kusumoasri, M.Sn. "Tahun ini sangat spesial, ada dua pagelaran di Pamedan Mangkunegaran dan ISI Surakarta dalam satu malam. Alangkah bahagianya saya berhasil menggandeng ISI Surakarta, ini merupakan impian saya yang baru terlaksana tahun ini,” sambut Irawati.

Dalam momen ini, Rektor ISI Surakarta, Dr. I Nyoman Sukerna, S. Kar., M. Hum, juga menyampaikan sambutan hangatnya kepada seluruh tamu yang hadir memeriahkan acara SIPA 2024. “Pagelaran SIPA yang awalnya hanya milik Solo, kini telah menjadi milik bersama bahkan milik kalangan internasional. Saya berharap di tahun-tahun selanjutnya, semakin banyak anak muda yang melakukan pertunjukan seni,” tutur I Nyoman Sukerna.


Penampilan di Teater Besar ISI Surakarta dimulai oleh Park Na Hoon (Korea Selatan). Tidak ketinggalan, pertunjukan Victorian College of Arts, Dance (Australia), ISI Surakarta dan SLB N Karanganyar, Shin Dance Company (Korea Selatan), Chinese Youth Goodwill Association (Taiwan), Hor Pitu, dan Hanayura (Jepang). Penampilan dari Eko Supendi menjadi penutup rangkaian pagelaran SIPA di ISI Surakarta dengan membawakan pertunjukkan dengan judul “Jiwanawatu”.


Sementara itu, di Pamedan Pura Mangkunegaran, pertunjukan lainnya menghadirkan keindahan seni lintas budaya yang mempesona. Sebuah tarian dengan judul "Preah Ream Liberates Sita" dibawakan oleh Youth Art Mask Theater and New Generation of Classical Dance (Kamboja). Dilanjutkan dengan pementasan Kerja Kolektif 3 Koreografer Muda - Ayu Fatimah, Clairine Faiza, dan Fay Muthahhari (Surakarta). Tidak ketinggalan, Nyala Dance Theater (Malaysia) menggema merdu, menambah kemeriahan di tengah kota Surakarta malam itu. Puncak dari pertunjukan di Pamedan Pura Mangkunegaran ditandai dengan pentas RAMUGAD - Masyarakat Kamuning Gading (Bogor).


Hari kedua SIPA 2024 ini berhasil menunjukkan betapa seni dapat menjadi jembatan yang menghubungkan berbagai budaya dan tradisi dari seluruh dunia. Festival ini tidak hanya menjadi ajang apresiasi seni, tetapi juga sebagai wadah dialog dan pertukaran budaya yang memperkaya pengetahuan serta pemahaman antarbangsa.

Tags

Masukan Pesan

Silahkan masukan pesan melalui email kami.