Jajaki Kerja Sama, UNS Jadi Verifikator Material dalam Proses Produksi IMLI
Jajaki Kerja Sama, UNS Jadi Verifikator Material dalam Proses Produksi IMLI
Pimpinan UNS diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Penelitian UNS, Prof. Dr. Fitria Rahmawati, S.Si., M.Si.; Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UNS, Prof. Dr. I Gusti Ayu Ketut Rachmi Handayani, S.H., M.M.; Sekretaris LPPM UNS, Dr. Dimas Rahadian Aji Muhammad, S.T.P., M.Sc.; serta Direktur Direktorat Perencanaan, Kerja Sama, Internasionalisasi, dan Reputasi UNS, Ibrahim Fatwa Wijaya, S.E., M.Sc., Ph.D. Sementara itu, dari pihak IMLI, acara ini dihadiri oleh Chief Executive Technology Officer, Surya Widada. Beliau didampingi oleh Ocky Yovan Kiken dan Liliek Subiyakto.
Ruang Lingkup Kerja Sama
Dua perjanjian kerja sama yang ditandatangani mencakup Perjanjian Kerja Sama UNS dan IMLI serta Perjanjian Kerja Sama LPPM UNS dan IMLI. Ruang lingkup kolaborasi antara UNS dengan IMLI meliputi penelitian dan pengabdian masyarakat; penyelenggaraan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM); serta pengembangan sumber daya manusia.
Sedangkan ruang lingkup kolaborasi antara LPPM UNS dengan IMLI meliputi verifikasi material dalam proses produksi; evaluasi pemanfaatan material sesuai standar operasional perusahaan; dan penyusunan laporan hasil verifikasi untuk bahan evaluasi lebih lanjut. Selain itu, adapula kontrak kerja sama yang melibatkan pelaksanaan verifikasi pemakaian material dalam proses produksi.
Dalam sambutannya, Prof. Fitria Rahmawati menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan kelanjutan dari inisiatif Panitia Kerja Energi Bersih Dewan Profesor UNS pada tahun 2022. IMLI yang mengedepankan konsep recycle dalam lini bisnisnya dinilai sejalan dengan apa yang dikerjakan oleh UNS. Kedua belah pihak telah melakukan kunjungan ke masing-masing institusi untuk mendalami potensi kolaborasi selama beberapa tahun ini.
“IMLI dipilih karena bisnisnya yang menerapkan konsep recycling dengan memproduksi logam dari bahan baku bekas, selaras dengan visi energi bersih yang diusung UNS,” jelas Prof. Fitria.
Prof. Fitria juga menekankan bahwa kolaborasi ini telah menunjukkan hasil nyata. Pada lingkup pendidikan, UNS melakukan pengiriman mahasiswa magang yang berasal dari sejumlah fakultas. Sejumlah mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) dan Fakultas Teknik (FT) telah memperoleh pengalaman lapangan ketika dikirim ke IMLI. Selain itu, program Matching Fund yang dipimpin oleh Prof. Dr. Ir. Budi Kristiawan, S.T., M.T., juga berhasil terlaksana.
“Ke depan, kolaborasi ini akan semakin diperkuat melalui berbagai aktivitas seperti penelitian, magang, dan program praktisi mengajar,” tambahnya.
Sementara itu, Chief Executive Technology Officer IMLI, Surya Widada, mengungkapkan antusiasmenya terhadap kerja sama ini. UNS dinilai sebagai institusi terpercaya untuk menjadi verifikator material dalam proses produksi IMLI. Surya mempercayai UNS sebagai perguruan tinggi dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang membawa pada banyak manfaat.
“Kami melihat UNS sebagai mitra strategis yang memiliki keunggulan dalam ilmu pengetahuan. Dengan visi yang sama tentang energi bersih, kami berharap UNS dapat memberikan verifikasi terpercaya terhadap proses produksi kami, terutama dalam bidang smelter yang menggunakan proses recycle,” ujar Surya.
Kerja sama ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi kedua belah pihak, baik dalam ranah akademik maupun industri. Dengan memadukan keahlian UNS sebagai lembaga pendidikan tinggi terkemuka dan pengalaman IMLI dalam industri logam berbasis recycling, perjanjian ini menjadi tonggak penting dalam mendorong penerapan energi bersih dan keberlanjutan. UNS sendiri terus berkomitmen untuk menjalin sinergi yang kuat dengan mitra industri. Hal ini guna mendukung pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sekaligus memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan nasional.