News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Peserta Indo-Austay LBIPU UMS Belajar Membuat Blangkon

Peserta Indo-Austay LBIPU UMS Belajar Membuat Blangkon

 Peserta Indo-Austay LBIPU UMS Belajar Membuat Blangkon


Malcolm Rogers saat menerangkan tentang Australia di hadapan siswa MTs Muhammadiyah PK Bayat

ditulis kembali oleh Eko Prasetyo (www.Alexainfoterkini.com)

SURAKARTA - Dalam rangka belajar bahasa dan budaya Indonesia, peserta program Indo-Austay bekerja sama dengan Lembaga Bahasa dan Ilmu Pengetahuan Umum (LBIPU) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menghabiskan waktunya di Kecamatan Bayat, Klaten.

Di hari kedua mereka berada di Bayat, Sabtu (11/1), Warga Negara Australia memulai kegiatannya di MTs Muhammadiyah PK Bayat. 

Lucia Bates dan Hector Warren Fraser saat praktik membuat blangkon

Peserta disambut hangat oleh guru-guru dan siswa siswi MTs Muhammadiyah PK Bayat. Mereka mengunjungi siswa-siswi MTs Muhammadiyah PK Bayat dan saling berinteraksi. 

Sebagai warga Australia, mereka menerangkan dan berbagi cerita tentang negaranya. Namun mereka juga bertanya tentang Indonesia kepada para siswa.

Selain berinteraksi dengan peserta didik, para peserta Indo-Austay juga belajar mempraktikkan bahasa Indonesia yang sudah mereka pelajar. Selain itu mereka juga belajar banyak kosa kata baru melalui buku-buku yang terdedia di dalam kelas.

"Merasa tehormat bisa didatangi warga asing, menjaga interaksi dengan peserta didik dengan baik. Karena kita bisa berinteraksi dengan intens. Semoga setiap tahun ada tamu dari Indo-Austay atau asing untuk belajar budaya," ungkap Rini Riyanti yang merupakan guru Bahasa Inggris di sekolah tersebut.

Setelah berinteraksi dan belajar kata-kata baru, para peserta melanjutkan pembelajarannya dengan menyimak materi baju adat Jawa di aula MTs Muhammadiyah PK Bayat. Usai belajar tentang blangkon dan pakaian adat Jawa, mereka diajak untuk praktik membuat blangkon secara langsung di The Blangkon Village, Bayat.

Bapak Colin Style, mas Warren Fraser dan mbak Lucia Bates membuat dua blangkon dengan dibantu oleh warga disekitar The Blangkon Village. Di sana, peserta belajar banyak tentang blangkon dan mendapatkan kata-kata baru seperti menekan dan mengoles.

Hector Warren Fraser saat bercerita kepada siswa

Para peserta sangat berkonsentrasi dalam membuat blangkon dan ingin sekali menyelesaikan blangkon buatan mereka. Menurut Hector, kegiatan di Bayat sangat menyenangkan.

"Kami senang sekali, ya kami senang sekali dengan hari ini di sekolah kami sangat suka kesempatan tadi untuk masuk kelas. Itu baik sekali, luar biasa. Untuk blangkon nya itu juga luar biasa dan danaunya juga enak. Dua hari yang bagus," ujar Hector. (Maysali/Humas)

Tags

Masukan Pesan

Silahkan masukan pesan melalui email kami.