UMS Tunjukkan Komitmen Qur’ani melalui Pengabdian di SMPM 5 Surakarta
UMS Tunjukkan Komitmen Qur’ani melalui Pengabdian di SMPM 5 Surakarta
Foto bersama pihak sekolah dan para mahasiswa iqt
ditulis kembali oleh Eko Prasetyo (www.Alexainfoterkini.com
SURAKARTA – Program studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IQT) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat di SMP Muhammadiyah 5 Surakarta dengan tema “Eskalasi Tahfidz Al-Qur’an sebagai Program Unggulan”. Kegiatan ini berlangsung dalam dua tahap, yaitu Program Tahfidz dan Tahsin Al-Qur’an serta Dauroh Al-Qur’an.
Dosen pembimbing pengabdian Dr. Ainur Rhain, M.Th.I., menyampaikan bahwa program ini bertujuan mendorong dan meningkatkan hafalan Al-Qur’an siswa sebagai bagian dari program unggulan sekolah. Diharapkan melalui kegiatan ini, program tahfidz di SMPM 5 Surakarta dapat menjadi primadona sekaligus percontohan di lingkungan pendidikan Muhammadiyah, khususnya di tingkat menengah pertama.
“Kegiatan ini bukan sekadar penyampaian materi, tapi lebih pada praktik langsung dan evaluasi hafalan siswa. Ada upaya menyimak dan memperbaiki,” ujar Ainur Rhain, Selasa (3/6).
Pengabdian ini dilaksanakan oleh lima mahasiswa IQT UMS di bawah bimbingan Dr. Ainur Rhain, M.Th.I., selaku penanggung jawab sekaligus narasumber utama. Para mahasiswa terjun langsung untuk menyimak hafalan siswa dan memperbaiki makharijul huruf serta tajwid mereka. Sementara itu, para dosen yang terlibat juga aktif berdiskusi dengan kepala sekolah dan penanggung jawab kegiatan tahfidz dalam rangka penguatan dan pengembangan program yang telah berjalan.
Program yang dikonsep oleh tim ini telah terlaksana pada 22–30 Mei 2025 dengan fokus pada pembinaan harian siswa untuk meningkatkan bacaan dan hafalan secara terstruktur. Sedangkan program selanjutnya akan terlaksana pada 22–24 Juni 2025 yaitu Dauroh Al-Qur’an. Program ini merupakan program intensif bekerja sama dengan Al-Qur’an Akademi Solo untuk memperkuat hafalan dalam waktu singkat.
Dari hasil evaluasi selama pelaksanaan, Ainur Rhain menyampaikan bahwa masih diperlukan berbagai upaya guna memperbaiki kualitas bacaan dan hafalan siswa. Namun demikian, kegiatan ini mendapat respons positif dari pihak sekolah dan para siswa.
“Sebagai harapan ke depan, kegiatan tahfidz rutin setiap hari Sabtu dapat terus dijaga dan dikembangkan sebagai program unggulan sekolah yang berkelanjutan,” harap Ainur. (Alfina/Maysali/Humas)