Monev PPDB 2025, DPKS Sisir 72 Sekolah di Surakarta: “Bukan Cari Kesalahan, Tapi Kumpulkan Data untuk Masa Depan”
Monev PPDB 2025, DPKS Sisir 72 Sekolah di Surakarta: “Bukan Cari Kesalahan, Tapi Kumpulkan Data untuk Masa Depan”
ditulis kembali oleh Eko Prasetyo (www.Alexainfoterkini.com)
Surakarta – Proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2025 di Kota Surakarta mendapat perhatian serius dari Dewan Pendidikan Kota Surakarta (DPKS). Sejak 5 Agustus hingga 30 Agustus 2025, sebanyak 14 personel DPKS diterjunkan untuk memantau langsung pelaksanaan PPDB di 72 sekolah dari tingkat SD/MI hingga SMA/SMK/MAN.
Ketua DPKS, Drs. HM. Djoko Riyanto, SH, MM, MH, MPd, menegaskan monev ini bukan formalitas, apalagi ajang mencari-cari kesalahan. “Kami ingin memperoleh data faktual dari lapangan. Hal iIni penting untuk merumuskan model PPDB yang lebih baik, transparan, dan dapat dibakukan di masa mendatang,” ujarnya saat melepas tim monev di Kantor DPKS Jl. Yosodipura, Senin (5/8).
Dari total sekolah yang dikunjungi, 27 adalah SD negeri dan swasta, 30 SMP/MTsN negeri, serta 15 SMA/SMK negeri. Data dan temuan dari kunjungan ini akan diolah, dianalisis, dan diserahkan kepada Wali Kota Surakarta sebagai bahan pertimbangan kebijakan pendidikan ke depan.
Sekretaris 1 DPKS, Drs. Hariadi Giarso,Spd.MPd, yang ikut turun langsung ke lapangan, menambahkan bahwa keterbukaan pihak sekolah sangat menentukan kualitas data yang terkumpul. “Kami berharap kepala sekolah dan jajaran guru menerima tim dengan baik. Semakin lengkap informasi yang diberikan, semakin akurat rekomendasi yang bisa kami sampaikan ke pemerintah,” tuturnya.
Selain memantau teknis pelaksanaan PPDB, DPKS juga mencatat berbagai masukan dari orang tua dan masyarakat terkait pemerataan akses pendidikan. Menurut Djoko Riyanto, masukan ini menjadi bagian penting untuk menciptakan tata kelola pendidikan yang lebih transparan dan akuntabel.
“Dewan Pendidikan adalah jembatan antara masyarakat dan pemerintah. Tugas kami memastikan aspirasi dan saran dari masyarakat bisa sampai kepada pengambil kebijakan, dan sebaliknya kebijakan yang diambil pemerintah dapat diterima serta dipahami masyarakat,” pungkasnya.
Dengan monev ini, DPKS berharap PPDB ke depan di Surakarta akan semakin tertib, adil, dan berpihak pada peningkatan mutu pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat.Monev PPDB 2025, DPKS Sisir 72 Sekolah di Surakarta: “Bukan Cari Kesalahan, Tapi Kumpulkan Data untuk Masa Depan”