News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Tim PKM UNS Tingkatkan Efektivitas dan Efisiensi Pemanenan Ketela Pohon Jarak Towo di Karanganyar

Tim PKM UNS Tingkatkan Efektivitas dan Efisiensi Pemanenan Ketela Pohon Jarak Towo di Karanganyar

 

Tim PKM UNS Tingkatkan Efektivitas dan Efisiensi Pemanenan Ketela Pohon Jarak Towo di Karanganyar



KARANGANYAR – Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menghadirkan inovasi bagi petani ketela pohon di Desa Wonorejo, Jatiyoso, Karanganyar. Kegiatan ini dipimpin oleh Prof. Dr. Ir. Mujiyo, S.P., M.P., bersama anggota tim yakni Ganjar Herdiansyah, S.P., M.P., dan Ir. Aktavia Herawati, S.P., M.Sc., dari Program Studi (Prodi) Ilmu Tanah Fakultas Pertanian (FP) UNS. Dedikasi ini menjadi bukti peran warga kampus UNS dalam pengembangan pertanian berbasis karakteristik lokal.

Tim PKM yang berasal dari Research Group “Pembangunan Pertanian Berbasis Karakteristik Tanah dan Lahan Setempat” bekerja sama dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Wonomakmur di Kecamatan Jatiyoso, Karanganyar. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan efektivitas dan efisiensi pemanenan ketela pohon jenis Jarak Towo. Selama ini, petani masih menggunakan cara manual yang memerlukan tenaga besar dan waktu lama.

Panen ketela pohon Jarak Towo dinilai cukup berat karena akarnya kuat menancap di dalam tanah. Proses panen secara manual hanya biasa dilakukan oleh petani laki-laki. Kondisi tersebut menyulitkan petani perempuan untuk terlibat dalam proses panen. Selain itu, cara manual juga sering menyebabkan umbi patah dan tertinggal di tanah.

Melihat permasalahan tersebut, tim PKM UNS menawarkan solusi berupa alat katrol portabel. Alat ini dirancang khusus untuk mempermudah proses pencabutan umbi ketela pohon. Energi yang dibutuhkan petani saat panen menjadi jauh lebih sedikit.

“Inovasi teknologi tepat guna berupa katrol portabel dirancang khusus untuk mempermudah dan mempercepat proses panen ketela pohon Jarak Towo. Energi yang diperlukan dengan menggunakan alat ini menjadi jauh lebih ringan hanya 1/8 dibandingkan dengan metode manual,” terang Prof. Mujiyo.

Kegiatan diawali dengan sosialisasi kepada perwakilan petani di Desa Wonorejo. Dilanjutkan dengan perancangan dan pembuatan alat, serta pelatihan penggunaannya. Tim PKM UNS melibatkan petani laki-laki dan perempuan agar semua dapat memahami cara kerja alat ini.

Saat uji coba pada Minggu (28/6/2025) lalu, alat katrol portabel terbukti efektif mempercepat waktu panen ketela pohon. Waktu panen per pohon berkurang dari 150 detik menjadi 90 detik. Selain itu, arah pencabutan umbi menjadi lebih merata ke atas. Hasilnya, umbi dapat terangkat utuh tanpa patah atau tertinggal.

“Waktu panen juga lebih cepat 60 detik (1,0 menit) per pohon, yang semula memerlukan waktu 150 detik (2,3 menit) per pohon dengan cara manual menjadi hanya 90 detik (1,5 menit) per pohon dengan menggunakan alat katrol,” ujar Prof. Mujiyo.

Petani perempuan yang sebelumnya kesulitan, kini dapat memanen dengan lebih mudah. Teknologi ini juga mencegah kerusakan umbi yang berisiko menurunkan harga jual. Sampai tahap uji coba, alat sudah berfungsi sesuai dengan desain yang direncanakan.

Program ini diharapkan dapat menjadi solusi permanen bagi petani ketela pohon di Karanganyar. Selain meningkatkan produktivitas, teknologi tepat guna ini mampu mendukung pemberdayaan petani perempuan. Tim PKM turut mengucapkan terima kasih kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNS yang telah memberikan dukungan dan pendanaan penuh atas terselenggaranya kegiatan ini.

UNS berkomitmen terus menghadirkan inovasi berbasis karakteristik tanah dan lahan setempat. Ke depan, UNS akan mengembangkan lebih banyak teknologi sederhana yang sesuai kebutuhan petani desa. Dengan begitu, keberadaan UNS akan memberikan dampak positif bagi masyarakat, sekaligus memenuhi SDG kesembilan, Industri, Inovasi dan Infrastruktur serta SDG keduabelas, Konsumsi dan Produksi yang Bertanggungjawab. 


Tags

Masukan Pesan

Silahkan masukan pesan melalui email kami.