ACEC UMS Kolaborasi dengan FORPUSKA Gelar Job Fair Solo Raya 2025, Sediakan 2.500 Lowongan Kerja
ACEC UMS Kolaborasi dengan FORPUSKA Gelar Job Fair Solo Raya 2025, Sediakan 2.500 Lowongan Kerja
ditulis kembali oleh Eko Prasetyo (www.Alexainfoterkini.com)
SURAKARTA - Pusat Karir dan Hubungan Alumni Universitas Muhammadiyah Surakarta (ACEC UMS) berkolaborasi dengan Forum Pusat Karir Perguruan Tinggi se-Solo Raya (FORPUSKA) sukses menyelenggarakan Job Fair 2025. Kegiatan ini terlaksana pada 29-30 Oktober 2025 di Pendhapi Gedhe Balai Kota Surakarta.
Acara ini berlangsung selama dua hari ini dengan menghadirkan 40 perusahaan secara offline dan 20 perusahaan melalui platform rekrutmen digital. Perusahaan peserta berasal dari berbagai sektor industri, mulai dari manufaktur, keuangan, teknologi, pendidikan, kesehatan, hingga industri kreatif, dengan membuka hampir 2.500 lowongan pekerjaan.
Kabid Pusat Karir dan Hubungan Alumni UMS Dr. Moh Indra Bangsawan menyebut acara ini turut dihadiri oleh perwakilan Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) se-Solo Raya, pimpinan perguruan tinggi, serta kepala pusat karir dari berbagai universitas dan sekolah tinggi di wilayah Solo Raya.
“Ini menunjukkan komitmen bersama dalam membangun sinergi antara dunia pendidikan dan dunia kerja,” kata Indra Bangsawan, Kamis (30/10).
Wali Kota Surakarta, Respati Achmad Ardi Simbolis Pembukaan Acara Job Fair FORPUSKA 2025
Wali Kota Surakartanto atau biasa dikenal sebagai Respati Ardi, menyampaikan apresiasi tinggi atas kolaborasi antara perguruan tinggi, pemerintah daerah, dan perusahaan industri yang turut andil dalam menyelenggarakan kegiatan ini. Ia mengungkapkan, Kota Solo saat ini masih memiliki sekitar 12.000 pengangguran dan berharap job fair dapat menekan angka tersebut.
“Angka pengangguran 12 ribu, ya kita berharap terus agar bisa maksimal terserap. Target kita ke depan agar angka itu bisa berkurang,” ujar Respati.
Ia juga menyoroti tantangan khusus bagi Generasi Z dalam memasuki dunia kerja, terutama terkait kepercayaan diri. Menurutnya, hal ini bukan kesalahan pencari kerja, melainkan sistem yang perlu diubah.
“Kita tidak pernah punya data lowongan yang dibutuhkan apa dan di dunia pendidikan apa. Jadi pendidikan karakter itu penting di tingkat sekolah dan kuliah, jadi tidak memilih-milih pekerjaan,” jelasnya.
Respati menekankan bahwa job fair bukan hanya wadah untuk mencari pekerjaan, tetapi juga sarana mempertemukan potensi lulusan perguruan tinggi dengan kebutuhan dunia industri. Ia berharap kegiatan serupa terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi daerah lain.
Ketua FORPUSKA Solo Raya, Safrudin Hamdani, menegaskan bahwa job fair ini merupakan wujud nyata kontribusi perguruan tinggi dalam mendukung penyerapan tenaga kerja. Melalui kegiatan ini, ia berupaya memberikan ruang bagi lulusan agar dapat diserap oleh perusahaan-perusahaan industri yang hadir sesuai kompetensi masing-masing.
“FORPUSKA berkomitmen untuk terus menjadi jembatan antara kampus dan dunia kerja. Kami selalu berupaya memberikan ruang bagi lulusan agar dapat terserap di dunia industri sesuai dengan kompetensinya,” ujarnya.
Lebih lanjut, Safrudin berharap acara ini dapat menciptakan hubungan yang lebih kuat antara lembaga pendidikan tinggi, pemerintah, dan dunia industri, sekaligus membuka lebih banyak peluang kerja bagi masyarakat Solo Raya dan sekitarnya.
Ia mengungkapkan, acara ini turut dihadiri oleh perwakilan Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) se-Solo Raya, pimpinan perguruan tinggi, serta kepala pusat karir dari berbagai universitas dan sekolah tinggi di wilayah Solo Raya. Baginya hal ini menunjukkan komitmen bersama dalam membangun sinergi antara dunia pendidikan dan dunia kerja.
(Zaatuddin/Humas)