Ajak Lebih Bijak Gunakan AI, Tim Bimaruna DKV ISI Surakarta Lakukan Kampanye di CFD Solo
Ajak Lebih Bijak Gunakan AI, Tim Bimaruna DKV ISI Surakarta Lakukan Kampanye di CFD Solo
ditulis kembali oleh Eko Prasetyo (www.Alexainfoterkini.com)
SOLO - Tim Bimaruna DKV ISI Surakarta melakukan kampanye edukasi Bijak dalam Penggunaan AI sebagai Konsultan Mental. Kampanye ini dilakukan di Car Free Day (CFD) Kota Surakarta dengan tajuk #BimarunaGoesTo Car Free Day. Kampanye yang berlokasi di depan Hotel Dana ini merupakan upaya tindak lanjut dalam kepesertaan kompetisi Lomba Inovasi Digial Mahasiswa (LIDM) 2025.
Kampanye yang digelar di CFD Slamet Riyadi Solo pada Minggu, 9 Nopember 2025 yang diketuai oleh Niken Ayu Widya Ulhaq ini mengusung konten “Bijak dalam Penggunaan AI sebagai Konsultan Mental: Psikolog Tanpa Empati Bukan Solusi bagi Generasi Z”. Topik kampanye ini diangkat sebagai bentuk kepedulian Tim Bimaruna terhadap kasus maraknya penggunaan AI untuk konsultasi kesehatan mental. Sementara itu, kasus semacam ini dapat berisiko pada hasil yang tidak sesuai diagnosis medis. Alhasil, pengguna AI dapat terjerumus pada informasi yang kurang tepat sehingga dapat membahayakan dirinya.
Tim Bimaruna bersama anggotanya, Afifah Nur Ardiyanti, Intan Nuraeni, dan Nazhneen Cahyaning Yuniar yang kesemuanya mahasiswa dari Prodi DKV FSRD ISI Surakarta ingin menyoroti bahwa masyarakat tetap perlu berkonsultasi kepada psikolog langsung. Tim LIDM yang dibimbing oleh dosen, yakni M. Harun Rosyid Ridlo ini melalui kampanye di CFD tersebut, kegiatan dilakukan secara interaktif. Para pengunjung CFD diajak untuk mengunjungi booth dan bermain game edukatif. Para pengunjung juga memperoleh penjelasan terkait topik kampanye melalui zine dan mendapat stiker.
Niken menjelaskan, “Saya dan seluruh anggota Tim Bimaruna berharap sosialisasi ini dapat menumbuhkan awareness khususnya bagi Generasi Z, agar lebih bijak dalam menggunakan AI dan tidak menjadikannya sebagai konsultan mental.”
Ia juga menambahkan bahwa proses tersebut tetap membutuhkan empati dan intervensi dari seorang psikolog. “Maka dari itu, kami harap juga agar teman-teman selalu ingat bahwa #YangAhliTetapSolusi”, pungkas Niken.