News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

FSRD UNS Gandeng APSI Solo Raya Gelar Seminar Nasional dan Workshop

FSRD UNS Gandeng APSI Solo Raya Gelar Seminar Nasional dan Workshop

 

FSRD UNS Gandeng APSI Solo Raya Gelar Seminar Nasional dan Workshop



ditulis kembali oleh Eko Prasetyo (www.Alexainfoterkini.com)

SOLO – Sebagai bagian dari rangkaian acara Dies Natalis ke-11, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta bekerja sama dengan Asosiasi Pendidik Seni Indonesia (APSI) Solo Raya menggelar Seminar Nasional dan Workshop dengan tema “Peluang dan Tantangan Pengembangan Proses Kreatif Edukasi Seni di Era Artificial Intelligence (AI)” pada Rabu (5/11/2025). Acara tersebut digelar secara hybrid, yaitu luring bertempat di Aula Gedung HB. Sutopo FSRD UNS serta daring melalui zoom meeting. Selain dihadiri oleh seluruh anggota APSI Solo Raya, acara juga diikuti oleh para pendidik dan praktisi seni, mahasiswa, serta masyarakat umum.

Dekan FSRD UNS yang sekaligus merupakan Ketua APSI Solo Raya, Dr. Deny Tri Ardianto, S.Sn., Dipl. Art. dalam sambutannya berharap melalui kegiatan ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan peserta dalam merespon tantangan-tantangan pengembangan seni dengan Artificial Intelligence (AI). Sedangkan Ketua APSI Nasional Prof. Dr. Agus Cahyono, M. Hum. yang membuka acara secara online menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada FSRD UNS dan APSI wilayah Solo Raya karena telah menginisiasi kegiatan yang sangat relevan dengan konteks zaman.

“Kolaborasi seperti ini memperlihatkan sinergi antara dunia akademik, komunitas profesi, dan masyarakat kreatif yang menjadi fondasi penting bagi kemajuan pendidikan seni di Indonesia. Artificial Intelligence (AI) tidak lagi sekadar alat bantu tetapi telah menjadi mitra kreatif dalam proses penciptaan, pembelajaran, dan apresiasi seni,” tambah Prof. Agus Cahyono.

Seminar menghadirkan dua narasumber yaitu Prof. Dr. Ponimin, M.Hum., Guru Besar Bidang Penciptaan dan Pengkajian Seni Rupa Universitas Negeri Malang dan Dr. Joko Winarko, S.Sn., M.Sn. dari Universitas Negeri Surabaya. Sedangkan narasumber workshop adalah Dosen FSRD UNS, Dr. Jazuli Abdin Munib, M.Hum.

Dalam pemaparan materinya, Prof. Ponimin menjelaskan pentingnya bersikap bijak memanfaatkan AI dalam proses kreatif seni berwawasan global culture sebagai spirit berkreasi. AI dalam seni bukan sekadar teknologi, tetapi ruang dialog antara logika dan rasa serta antara data dan emosional estetik. Prof. Ponimin juga menegaskan bahwa karya seni yang khas dan unik di era AI adalah hasil dari pertemuan antara kecerdasan buatan dan kepekaan kultural dari kreatornya yang ditopang AI. Sehingga teknologi AI menjadi mitra untuk memperkuat jati diri kreatif, dan bukan mengaburkannya.

Sementara itu Dr. Joko Winarko memaparkan materi TUMPANG SARI, yaitu sebuah alternatif metode penciptaan seni yang bukan sekadar campuran gaya, melainkan strategi konseptual yang menekankan kesetaraan, keseimbangan, dan dialog antar ragam tradisi. Metode ini menegaskan bahwa penciptaan berbasis tradisi dapat bersifat interkultural, reflektif, dan inovatif tanpa kehilangan akar kulturnya.


Sesi terakhir diisi dengan workshop oleh Dr. Jazuli Abdin Munib yang secara khusus menekankan pentingnya pendampingan guru seni secara profesional dalam persiapan festival lomba seni siswa tingkat nasional. Pendampingan ini bertujuan untuk membangun daya kompetisi dan kebanggaan diri, mengasah hardskill maupun softskill, serta mencetak generasi muda yang kreatif dan mandiri dalam upaya pencapaian prestasi.


Tags

Masukan Pesan

Silahkan masukan pesan melalui email kami.