Mahasiswa Psikologi UNS Ajak Siswa SMAN 2 Surakarta Bijak Bermedia Sosial
Mahasiswa Psikologi UNS Ajak Siswa SMAN 2 Surakarta Bijak Bermedia Sosial
Tim MBKM Riset ini diketuai oleh Margareth Marito Simangunsong, dengan anggota Khara Nove Maryapodi, Nabila Farah Ramadhani, dan Nita Heltiwatin Supiana. Kegiatan mendapat dukungan penuh dari Zahrina Mardhiyah, M.Psi., Psikolog. selaku dosen pembimbing, pihak Sekolah SMAN 2 Surakarta dan pihak Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VII yang telah memberikan izin.
Margareth Marito Simangunsong menyampaikan kegiatan ini berlangsung selama dua hari, yaitu pada 15 dan 22 Oktober 2025, dan melibatkan tiga kelas X dengan total 100 siswa sebagai peserta utama. Program MBKM Riset ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 3 tentang kehidupan sehat dan sejahtera serta nomor 4 tentang pendidikan berkualitas, yang menekankan pentingnya kesejahteraan mental dan literasi digital bagi generasi muda.
Latar belakang dan tujuan fenomena globalisasi digital membawa dua sisi bagi perkembangan remaja. Media sosial mempermudah akses informasi dan memperluas koneksi sosial, tetapi juga memunculkan tantangan psikologis baru seperti paparan cyberbullying, penyebaran hoaks, serta ketergantungan media sosial.
“Dampak negatif ini dapat mengganggu kestabilan emosional dan menurunkan kemampuan regulasi emosi, yang berperan penting dalam menjaga kesehatan mental dan relasi sosial yang sehat,” terang Margareth kepada uns.ac.id, Senin (10/11/2025).
Melihat fenomena tersebut, Tim MBKM Riset merancang kegiatan psikoedukasi yang tidak hanya berfokus pada peningkatan literasi digital, tetapi juga pada pemahaman mendalam mengenai cyberbullying dan kemampuan regulasi emosi. Ini dilakukan supaya remaja mampu menggunakan media sosial secara bijak, sehat, dan bertanggung jawab.
Pelaksanaan pada hari pertama (15 Oktober 2025), siswa mengikuti pre-test dan kuis pemahaman untuk mengukur sejauh mana mereka memahami dampak media sosial serta pentingnya regulasi emosi.
Selanjutnya, fasilitator menyampaikan materi psikoedukasi mengenai cara menghindari ketergantungan media sosial, memahami risiko dan bentuk-bentuk cyberbullying, serta strategi menghadapi tekanan emosional di dunia maya. Materi disampaikan secara komunikatif dan interaktif agar mudah diterapkan dalam keseharian siswa.
Kegiatan berlanjut pada hari kedua (22 Oktober 2025) dengan post-test, kuis interaktif, dan permainan edukatif Teka-Teki Silang (TTS). Permainan ini dirancang untuk memperkuat pemahaman peserta melalui proses recalling memory yang menyenangkan, sekaligus menumbuhkan kerja sama dan pengelolaan emosi antar siswa lintas kelas. “Melalui permainan seperti ini, siswa tidak hanya mengingat materi, tetapi juga belajar berkolaborasi, berkomunikasi, dan mengelola emosi dalam kelompok,” imbuhnya.
Perwakilan dari pihak sekolah, Arnov Yoga Suryana, S.Pd., selaku Guru Bimbingan Konseling kelas X SMAN 2 Surakarta, turut menyampaikan apresiasinya. “Program literasi digital seperti ini sangat penting untuk disosialisasikan ke seluruh siswa. Kegiatan ini membantu mereka lebih sadar terhadap dampak media sosial dan mampu mengontrol diri secara emosional,” ujar Arnov.
Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan pemahaman siswa dalam aspek literasi digital, cyberbullying, dan regulasi emosi. Program ini menunjukkan potensi untuk dikembangkan secara berkelanjutan di sekolah lain. Melalui kolaborasi antara akademisi dan sekolah, UNS berkomitmen membentuk generasi digital yang cerdas, berempati, dan tangguh.