Pemberdayaan Komunitas Film Karang (KOFIKA), Melalui Pelatihan Citizen Journalism Untuk Peningkatan Ekonomi Kreatif,Desa Karang, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah
Pemberdayaan Komunitas Film Karang (KOFIKA), Melalui Pelatihan Citizen Journalism Untuk Peningkatan Ekonomi Kreatif,Desa Karang, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah
ditulis kembali oleh Eko Prasetyo (www.Alexainfoterkini.com)
KARANGANYAR - Komunitas Film Karang (KOFIKA) merupakan sebuah komunitas film lokal asal Desa Karang, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar yang lahir sebagai luaran program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) digagas oleh Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D). KOFIKA menjadi satu-satunya komunitas film di Desa Karang yang kini tengah membangun diri menjadi desa wisata film dengan beranggotakan muda-mudi desa Karang yang antusias dan tertarik belajar video sampai dengan film.
Gambar 2: Sosialisasi program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Dosen ISI Solo bersama KOFIKA
Desa Karang yang merupakan desa yang terletak di Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah merupakan salah satu desa dengan status berkembang di Karanganyar dengan jalur utama yang dilewati saat mengunjungi pusat wisata Tawangmangu. Untuk memiliki ikon wisatanya sendiri Desa Karang harus membuatnya terlebih dahulu, seperti tubing dan taman bunga yang kini berhenti akibat dampak pandemi. Pemerintah mencanangkan program pembangunan Indonesia melalui pinggiran yaitu daerah pedesaan. Komunitas Film Karang (KOFIKA) beranggotakan muda-mudi yang mayoritas berasal dari karang taruna desa serta memiliki ketertarikan dan antusias terhadap film maupun video. Komunitas ini memiliki kemauan tinggi untuk berkarya dan belajar menciptakan karya. Komunitas ini bahkan menjuarai katagori film fiksi pendek di Festival Film “KAFA Fest. #1” yang merupakan festival film pertama di Kabupaten Karanganyar.
Sejalan dengan pelaksanaannya, pariwisata merupakan sektor pembangunan ekonomi yang penting. Dikutip dari Kementerian Pariwisata RI; film, animasi dan video menjadi salah satu dalam 16 sub sektor ekonomi kreatif. Desa Karang yang kaya akan potensi alamnya berupa lahan hijau terbuka sampai dengan air yang melimpah mengharuskan kehadiran pengembangan industri ekonomi kreatif dan pengelolaan ulang potensi wisata yang hadir di dalamnya.
Pengembangan potensi desa bersinergi dengan pemberdayaan masyarakatnya menjadi suatu hal yang penting, tidak terkecuali bagi Komunitas Film Karang di Desa Karang. Bermitra dengan kelembagaan desa berupa kelurahan, Bumdes, Karang Taruna, Panitia Pendamping Desa, masyarakat Desa Karang, dan Komunitas Film Karang (KOFIKA) yang akan bekerja sama bersinergi membangun serta menyukseskan desa wisata film di Desa Karang. Diperlukan terobosan terbaru berbasis pemberdayaan dengan berlandas pada kreativitas dalam mengembangkan ekonomi industri kreatif desa wisata film Karang, salah satunya adalah dengan pemberdayaan Komunitas Film Karang (KOFIKA) dalam desa wisata film dengan pelatihan Video Citizen Journalism yang merupakan salah satu cabang karya video sebagai produk realisasi program desa wisata film di Desa Karang guna meningkatkan ekonomi masyarakat.
Gambar 3: Pemberian Materi Video Citizen Journalism (VCJ)
Pelatihan Video Citizen Journalism merupakan kegiatan pemberdayaan yang ditujukan kemitraan untuk anggota KOFIKA dalam membangun, menciptakan, dan memproduksi tayangan video citizen journalism secara kreatif dan mandiri. Pelatihan ini dilakukan dengan tujuan agar anggota KOFIKA memiliki pengetahuan serta keterampilan dasar dalam memproduksi video citizen journalism. Sehingga mereka dapat lebih peka terhadap potensi daerah yang dapat disebarlusakan ke pada khalayak umum melalui unggahan video di media sosial seperti reels instagram ataupun video tiktok.
Bentuk pemberdayaan dalam rangkaian program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini telah dilaksanakan pada bulan September 2025 selama tiga hari dan terus akan dipantau setiap minggu untuk perkembangannya. Sebelum pelatihan bersama dengan anggota KOFIKA, tim PKM yang diketuai oleh Dosen ISI Solo dari Prodi Fotografi yaitu Setyo Bagus Waskito, S.Sn., M.Sn. ini, dilakukan persiapan rancangan konsep bentuk pelatihan terlebih dahulu secara adaptif dan menyenangkan melalui metode pengambilan gambar menggunakan gadget yang merekam penggunanya dengan mengubah latar belakang atau background menjadi latar belakang studio berita. Sehingga orang yang menggunakannya tersebut dapat memposisikan diri mereka layaknya menjadi seorang presenter berita atau news anchor.
Setelah menentukan konsep bentuk pelatihan yang akan dilakukan, selanjutnya tim melakukan sosialisasi program. Adanya sosialiasi program, Komunitas Film Karang diperkenalkan dengan kegiatan yang dijalankan dan juga mengenal dunia kejurnalistikan melalui media soisal khususnya untuk pemberitaan dari masyarakat yang ada di daerah Karang (Citizen Jounalism). Komunitas Film Karang dapat mengetahui apa saja keluaran, capaian yang diharapkan, dan implementasi dari pemberdayaan yang dilakukan.
Adanya sosialisasi program, memberikan gambaran umum bagi anggota KOFIKA yang menjadi peserta pelatihan terhadap kegiatan dilakukan. Sosialisasi menjadi tahap awal bagi peserta dalam mengikuti kegiatan pelatihan. Setelah peserta memahami dan mengetahui alur kegiatan, selanjutnya tim PKM melakukan pelatihan. Pelatihan dilakukan secara langsung dengan memberikan pemberian materi video citizen journalism meliputi pengenalan umum, pemahaman prinsip dan etika dasar, pengetahuan peralatan, dan tahapan-tahapan memproduksi tayangan video citizen journalism.
Gambar 4: Penayangan hasil produksi VCJ oleh KOFIKA yang mengangkat potensi wisata di Desa Karang
Pemberian materi ini menjadi acuan dasar anggota KOFIKA dalam memproduksi video citizen journalism secara mandiri dan kreatif dengan pengawasan tim PKM. Produksi yang dilakukan oleh anggota KOFIKA memiliki tiga tahapan utama, pra-produksi, produksi, dan post-produksi. Pra-produksi di lakukan dengan menganalisa potensi-potensi daerah yang ada di desa Karang, membuat naskah, dan mementukan kru sampai dengan jadwal produksi. Produksi dilakukan secara serentak dengan pembagian tim produksi sesuai dengan kesepakatan. Produksi video citizen journalism membuat anggota KOFIKA secara bebas dan kreatif menangkap potensi daerah dalam tayangan video. Tahapan akhir pada produksi adalah Post-produksi, pada tahapan ini anggota KOFIKA melakukan editing mandiri yang diawasi langsung oleh tim PKM. Tayangan video citizen journalism yang sudah siap kemudian akan diputar dan ditonton bersama untuk saling memberikan umpan balik, saran, serta kritik yang membangun terhadap VCJ yang sudah diproduksi. Total terdapat lima kelompok berbeda yang dibagi dari anggota KOFIKA. Masing-masing tim memiliki bahasan, topik, dan tema yang berbeda berdasarkan satu ide utama yaitu potensi wisata daerah. Video citizen journalism yang dihasilkan terbilang beragam, dimulai dari Lumbung Jamur, Gamelan Cipto Budoyo, Yeyek Tokoh Inspiratif, Lumpang Songo, sampai dengan ikon wisata desa Karang yaitu Watu Gambir Park.
Pelatihan Video Citizen Journalism ini menjadi awal serta pondasi yang kuat bagi KOFIKA dalam menggali potensi wisata daerah dalam sector ekonomi kreatif. Adanya pelatihan ini membuat KOFIKA memiliki pengetahuan dasar serta pengalaman memproduksi Video Citizen Journalism (VCJ) yang merupakan praktik jurnalisme warga untuk merekam, mengumpulkan, dan menyebarkan berita atau informasi terkait potensi lokal Desa Karang dengan prinsip dan etika dasar. Sehingga, peluang seperti potensi ekonomi lokal (wirausaha, inovasi prtanian, dan wisata desa), kekayaan budaya lokal (upacara adat, seni pertunjukan daerah, dan makanan tradisional), kisah inspiratif warga (warga berprestasi dan tokoh inspiratif desa), sejarah serta arsitektur lokal (warisan budaya benda dan kisah asal-usul desa), dan wisata alam maupun cagar budaya (spot alam daerah yang sudah ada maupun yang masih berkembang secara heritage) dapat diakses dan diketahui oleh khalayak umum melalui unggahan Video Citizen Journalism (VCJ) pada reels Instagram maupun video Tiktok dengan tujuan untuk mengembangkan ekonomi kreatif desa Karang ke depannya. (Sekar-NRA, 2025)