News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Rafflesia Puspa Langka Indonesia

Rafflesia Puspa Langka Indonesia

Rafflesia Puspa Langka Indonesia

Bentuk Rafflesia hasseltii yang baru mekar di Hutan Sumpur Kudus, Sumatra Barat. Twitter: @thorogoodchris1

ditulis kembali oleh Eko Prasetyo (www.Alexainfoterkini.com)

Di belantara Hutan Sumpur Kudus, Sumatra Barat, tangis Septian ‘Deki’ Andriki, pemerhati Rafflesia dari Bengkulu, pecah. Deki terharu sebab di hadapannya kini telah muncul kuncup bunga Rafflesia hasseltii yang akan mekar. 

Momen itu terekam jelas dalam video yang dibagikan peneliti dari Oxford University, Inggris, Chris Thorogood, lewat akun X-nya. “Allahu Akbar,” ucap Deki takjub dalam video yang dibagikan Chris. 

Diberitakan BBC Indonesia, Deki telah melakukan pencarian Rafflesia hasseltii selama 13 tahun. Ia kembali menyusuri belantara Sumatra pada pertengahan November lalu. Selain Chris, ekspedisi itu juga menggandeng peneliti Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Joko Ridho Witono. 

Perjalanan menyusuri hutan dilakukan pada sore menjelang malam. Tim tersebut melakukan perjalanan dipandu Iswandi dari Lembaga Pengelola Hutan Nagari Sumpur Kudus. Menurut informasi yang diterima Deki, lokasi penemuan Rafflesia hasseltii berada di jalur perlintasan harimau Sumatra. 

Saat mereka tiba di titik tumbuhnya Rafflesia hasseltii, bunga tersebut berada dalam posisi kuncup dan diprediksi tidak akan mekar hari itu. Namun, keajaiban muncul saat hari beranjak petang. Puspa langka itu akhirnya mekar dan menunjukkan pesonanya. Dan Deki pun tak kuasa menahan air matanya.

Rafflesia Puspa Langka Indonesia

Ahli taksonomi tumbuhan dari Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Siti Kartika Sari, S.Pd., M.Pd. menyebut Rafflesia hasseltii merupakan salah satu spesies dari genus Rafflesia. “Totalnya ada 42 spesies,” ujar perempuan yang akrab disapa Tika itu dalam wawancara virtual, Kamis (27/11/2025). 

Rafflesia adalah genus tumbuhan berbunga raksasa yang bersifat endemik dan hanya tumbuh di hutan hujan tropis di Asia Tenggara. Tumbuhan ini menyebar ke sejumlah negara, seperti Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Brunei Darussalam. 

Bunga Rafflesia arnoldii adalah salah satu spesies Rafflesia yang populer. Bunga ini dinamai berdasarkan penjelajah Inggris, Dr. Joseph Arnold yang menjelajahi Bengkulu pada 1818. Sementara nama Rafflesia diberikan berdasarkan nama Sir Thomas Stamford Raffles yang mendanai ekspedisi Arnold.

Pemerintah Indonesia menetapkan bunga Rafflesia arnoldii sebagai bunga nasional Indonesia bergelar Puspa Langka pada 1993. Tika menyebut Rafflesia tergolong langka lantaran sukar dibudidayakan. 

Seluruh spesies Rafflesia hanya dapat tumbuh dan hidup pada tumbuhan inangnya, yakni Tetrastigma sp. “Rafflesia sebenarnya adalah tanaman yang sifatnya itu menempel pada inang. Tapi dia bukan parasit. Dia tidak mematikan inangnya,” imbuhnya.

Rafflesia, kata Tika, juga tergolong tanaman yang sensitif. Faktor eksternal seperti nutrisi, kondisi hutan, hewan liar, hingga kelembaban udara menjadi faktor krusial yang berpengaruh pada kelangsungan hidup padma raksasa itu. 

Bunga ini juga hanya mekar dalam periode yang singkat. Rafflesia hanya mekar selama lima hingga tujuh hari. Padahal, butuh waktu bertahun-tahun untuk Rafflesia agar mekar sempurna. “Ada yang lima tahun baru muncul,” tambah dia.

Tika menilai kasus yang dialami Deki, yang menanti 13 tahun untuk menemukan Rafflesia hasseltii, sangat lumrah. Mengingat sejumlah faktor yang memengaruhi pertumbuhan Rafflesia.

Aneka spesies Rafflesia. Dok.National Phytologist Foundation

Ciri-ciri Rafflesia

Rafflesia memiliki diameter paling kecil 9 sentimeter hingga lebih dari 100 sentimeter. Bunga ini dapat mencapai bobot 10-11 kilogram. Terdapat lima kelopak raksasa dengan motif bercak putih atau kekuningan yang tidak beraturan. 

Bunga Rafflesia memiliki bunga jantan dan betina yang terpisah. Penyerbukannya membutuhkan bantuan serangga. Caranya dengan mengeluarkan bau busuk untuk menarik serangga agar hinggap dan membantu proses penyerbukan. 

Tika berkata Rafflesia tergolong tumbuhan yang tidak memiliki daun. Bunga ini memanfaatkan jaringan yang menancap pada inang untuk mengambil nutrisi. “Tanpa adanya Tetrastigma ini, si Rafflesia ini tidak bisa tumbuh,” jelas dosen Pendidikan Biologi UMS itu.

Bunga Rafflesia hasseltii yang ditemukan Deki dan Chris Thorogood memiliki ciri yang unik. Diameternya hanya sekitar 70 sentimeter. Bunga ini memiliki pola totol putih berukuran besar dan warna merah marun keunguan. 

Dalam wawancara bersama BBC Indonesia, Chris mengatakan bunga jenis ini sangat jarang dijumpai dibanding Rafflesia jenis lainnya. "Saya telah melihat 11 jenis Rafflesia di wilayah Asia Tenggara, dan ini (Rafflesia hasseltii) adalah yang terindah," ujar Chris.

Rafflesia hasseltii hanyalah satu dari 10 jenis Rafflesia yang tersebar di Pulau Sumatra. Sembilan jenis lainnya, antara lain Rafflesia arnoldiiRafflesia atjehensis, Rafflesia rochussenii, Rafflesia micropylora, Rafflesia gadutensis, Rafflesia tuan-mudae, Rafflesia patma, Rafflesia bengkuluensis, dan Rafflesia lawangensis.

Butuh waktu sekitar lima tahun bagi bunga Rafflesia untuk menyelesaikan siklus hidupnya. Terdapat tujuh fase siklus Rafflesia, meliputi penyerbukan, pembentukan buah dan biji, penyebaran biji, inokulasi biji ke inang, fase kuncup atau knop, kuncup matang, dan fase mekar.

Mengupload: 4088832 dari 4105675 byte diupload.

Penemuan Rafflesia hasseltii Tunjukkan Urgensi Perlindungan Hutan

Viralnya penemuan Rafflesia hasseltii di belantara Sumatra Barat kembali memunculkan kegundahan mengenai urgensi konservasi hutan. Musababnya, alih fungsi hutan yang terus terjadi dan mengancam pertumbuhan bunga kerubut ini. 

Mengutip Mongabay, Provinsi Sumatra Barat telah kehilangan 139.590 hektar lahan hutan sepanjang 2011-2021. Hal ini membuat keberadaan ekosistem hutan kian mengkhawatirkan.

Tika mengatakan kelestarian hutan memegang faktor kunci dalam menjaga kelangsungan hidup Rafflesia. Hal tersebut harus dibarengi dengan komitmen yang kuat baik dari pemerintah maupun masyarakat. 

“Adalah tugas kita untuk menjaga lingkungan hutan agar tidak makin rusak dan bisa tetap terus ada,” tegasnya.

Perlindungan kawasan hutan juga harus diperjelas dan dipertegas. Hal ini harus tertuang dalam peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah dengan sanksi yang tegas bagi pelaku pengrusakan ekosistem hutan. 

Langkah ini perlu dilakukan untuk mencegah hutan dari penggundulan yang dilakukan oknum tidak bertanggung jawab. “Hutan ini sangat gampang dirambah atau dimasuki oleh manusia. Bisa jadi itulah yang membuat dia (Rafflesia) punah,” sambung Tika. 

Tangis haru Deki dan senyum kebahagiaan Chris Thorogood tak boleh berhenti di depan layar gawai. Semangat untuk menjaga ekosistem hutan harus menular ke seluruh masyarakat Indonesia. Dengan demikian, komitmen menjaga kelestarian Rafflesia dapat terus berlangsung dan kecantikannya tetap abadi. (Penulis: Gede Arga Adrian)



Tags

Masukan Pesan

Silahkan masukan pesan melalui email kami.