News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Sambut Ramadan, UNS Gelar Kajian Tarhib Ramadan 1443 H

Sambut Ramadan, UNS Gelar Kajian Tarhib Ramadan 1443 H

 Sambut Ramadan, UNS Gelar Kajian Tarhib Ramadan 1443 H



Penulis : Eko Prasetyo (Alexa.IT.Com)

SOLO -Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggelar kajian tarhib Ramadan 1443 H. Kegiatan ini berlangsung secara hybrid di Gedung Auditorium G.P.H. Haryo Mataram UNS dan Zoom Cloud Meeting pada Jumat (1/4/2022). Tarhib ini digelar dalam rangka menyambut Ramadan tahun ini.

UNS menghadirkan Prof. Dr. Abdul Mustaqim, Guru Besar Tafsir Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta sebagai narasumber. Turut hadir secara langsung, Rektor UNS, Prof. Jamal Wiwoho, Wakil Ketua Majelis Wali Amanat UNS, Prof. Hasan Fauzi,  Ketua Senat Akademik (SA), Prof. Adi Sulistiyono, dan Ketua Dewan Profesor UNS, Prof. Suranto.

Kegiatan dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Muhammad Hadziq Munajjih, mahasiswa Teknik Sipil Fakultas Teknik (FT) UNS. Dalam sambutannya, Prof. Jamal mengatakan bahwa Ramadan merupakan bulan tamu yang dimuliakan Allah SWT. 

“Sudah selayaknya persiapan mental dan spiritual kita lakukan untuk menyambut bulan yang penuh berkah ini. Ini momentum istimewa serta kesempatan berharga bagi umat Islam untuk meningkatkan ketakwaan, keimanan, menumbuhkan kejujuran, mengajarkan keikhlasan, dan kepedulian sosial yang muaranya untuk menggapai predikat mutaqqin, golongan orang-orang yang bertakwa,” kata Prof. Jamal.

Ia juga berharap agar Ramadan tidak hanya menjadi kegiatan yang sifatnya ritual keagamaan, yang bersifat tahunan tanpa makna, tanpa pahala, dan tanpa mampu memberikan pengaruh energi positif bagi kehidupan bersama. Melainkan harus menjadi ladang pahala bagi yang menjalankan.

Sementara itu, Prof. Dr. Abdul Mustaqim mengatakan bahwa Ramadan ini harus disambut dengan gembira.

“Bukan kita maknai dengan ‘aduh, besok puasa lagi’. Ramadan bisa diibaratkan kebun yang subur, tanah yang subur, gembur bagi petani yang rajin menanami kebun tadi dengan berbagai biji-bijinan dan tanaman serta merawatnya, memupuknya, menyiraminya. Pada saatnya, mereka akan memanen hasilnya. Sebaliknya dengan mereka yang tidak menanami kebunnya, bisa jadi yang tumbuh hanya rumput dan ilalang yang kurang bermakna. Kita gunakan kedatangan Ramadan sebagai bulan yang penuh berkah,” kata  Prof. Dr. Abdul Mustaqim.


Ia juga berpesan untuk menjadikan Ramadan sebagai opportunity untuk menanam banyak kebaikan, salah satunya dengan membaca Al-Qur’an. Tidak lupa, Ia juga mengingatkan untuk berniat sebelum menjalankan ibadah puasa.

“Kita perlu niat ingin puasa Ramadan. Ada mahzab yang mengatakan niat boleh dijamak, ada juga yang harus tiap malam. Kalau sudah diniati di awal ingin puasa penuh, insyaallah sudah sah. Kalau sudah ada isbat, mulai nanti kita niati ingin puasa sebulan penuh. Meksipun nanti di akhir mungkin sakit atau kenapa, kita sudah niat karena niatnya orang mukmin lebih baik dari amalnya. Maksudnya belum melaksanakan tetapi sudah berniat maka akan dicatat amal baiknya,” imbuhnya. 




Tags

Masukan Pesan

Silahkan masukan pesan melalui email kami.