UNS dan PLN Tanda tangani Perjajian Kerjasama Konversi Kompor Gas Menjadi Kompor Induksi
UNS dan PLN Tanda tangani Perjajian Kerjasama Konversi Kompor Gas Menjadi Kompor Induksi
Penulis : Eko Prasetyo (alexa IT Com)
SOLO - Universitas Sebelas Maret (UNS) dan PT PLN menandatangani Perjanjian Kerjasama pelaksanaan pilot project energi berbasis Impor menjadi domestik melalui konversi kompor LPG ke kompor Induksi, Kampus UNS, Solo, Kamis (28/4). Pendatangan dilakukan oleh Kepala LPPM UNS Prof. Okid Parama Astirin dan Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan Surakarta Joko Hadi Widayat
Lebih lanjut Rektor UNS mengatakan Keberhasilan mengakselerasi berbagai produk inovasi yang dilakukan oleh perguruan tinggi tidak terlepas dari kemampuanya untuk bersinergi dan berkolaborasi dengan industri dan berbagai institusi pengguna. Seperti halnya pagi ini, "UNS berhasil menggandeng PT PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan DIY dalam rangka pelaksanaan pilot project pengalihan energi berbasis impor menjadi domestik melalui konversi kompor LPG ke kompor induksi. Program kerjasama ini sebenarnya merupakan tindak lanjut dari arahan presiden Joko Widodo bulan Nopember tahun lalu, agar PT. Pertamina dan PT PLN segera menjalankan program transisi energi, seperti penggunaan kendaraan listrik dan kompor induksi," jelas Prof Jamal.
Menurut Prof Jamal, UNS dengan beberapa dosen yang memiliki kepakaran yang relevan dengan kebutuhan program transisi energi tersebut, siap bekerjasama untuk mensukseskan kebijakan program transisi energi tersebut yang diinisiasi oleh Pemerintah, melalui a.l.: riset energi dan kajian efektifitas program transisi energi, sosialisasi kepada masyarakat tentang kemanfaatan penggunaan kompor induksi; magang mahasiswa untuk implementasi program transisi energi.
"Semoga UNS bersama PT PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah Dan D.I. Yogyakarta, mampu memberikan kontribusi dan kinerja yang semakin nyata dalam rangka mensukseskan terwujudnya kualitas riset dan inovasi pendidikan tinggi dalam mendukung akselerasi program transisi energi di Indonesia," harap Prof Jamal.