News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Dosen FK UNS Sampaikan Cara Pencegahan Hepatitis Akut Misterius

Dosen FK UNS Sampaikan Cara Pencegahan Hepatitis Akut Misterius

 


Dosen FK UNS Sampaikan Cara Pencegahan Hepatitis Akut Misterius

Penulis : ditulis kembali oleh eko prasetyo (alexa IT.com), caption foto : istimewa

SOLO – Kabar kurang baik disampaikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Usai dua tahun lalu WHO mengumumkan Covid-19 sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB), kini WHO kembali mengumumkan KLB. WHO menetapkan hepatitis akut misterius menjadi KLB pada 15 April lalu.

Hepatitis akut misterius dinilai mulai meresahkan masyarakat dunia. WHO menemukan 170 kasus hepatitis akut misterius di 12 negara yang ada di Eropa, Amerika, dan Asia. Hepatitis akut tersebut menyerang anak-anak di bawah 16 tahun.

Penyakit ini juga mulai masuk ke Indonesia. Hingga saat ini Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan ada 15 kasus hepatitis akut dengan total penderita yang meninggal dunia sebanyak lima orang. Hal ini tentu saja membuat para orang tua menjadi was-was.

Dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Dr. Dhani Redhono Harioputro, dr., Sp.PD., KPTI. mengimbau para orang tua untuk mengecek gejala penyakit ini pada anak-anak mereka. Dr. dr. Dhani menjelaskan bahwa penyakit ini memiliki ciri-ciri yang cukup mencolok.

Ciri-ciri yang cukup mencolok yakni ada warna kuning pada bagian mata. Itu merupakan akibat dari bilirubin yang tinggi. Jika kadar bilirubinnya semakin tinggi, kulit anak juga akan menjadi kuning. 

“Mata yang seharusnya putih jadi kuning. Kemudian bisa terlihat di telapak tangan dan kaki. Air seninya juga berwarna seperti teh. Kadang-kadang disertai feses yang berwarna pucat,” jelas Dr. dr. Dhani.

Selain ciri-ciri tersebut, beliau juga mengungkapkan bahwa penderita biasanya akan mengalami demam, mual atau muntah, badan terasa sakit, hingga diare. Jika anak memiliki tanda-tanda tersebut, Dr. dr. Dhani menyarankan para orang tua agak segera membawa anak mereka ke dokter.


Penularan Melalui Media

Dr. dr. Dhani mengungkapkan bahwa penyakit ini tidak ditularkan antarmanusia. Namun, penularannya melalui media-media tertentu. Pada kasus hepatitis akut ini, WHO menduga media yang sering menjadi penularannya adalah makanan dan minuman.

Hal ini mirip dengan hepatitis A dan E yang penularannya melalui media makanan. Namun, berbeda dengan hepatitis B,C, dan D yang penularannya melalui cairan tubuh.

“Tidak menular antarmanusia, tapi dapat ditularkan melalui beberapa media. Maksudnya kalau memang dugaan terakhir WHO ada dugaan infeksi dari arbovirus, penderita bisa terkontaminasi dari makanan. Jadi makanan atau minuman bisa menularkan virus ini,” jelas Dr. dr. Dhani.

Mencegah Hepatitis Akut

Untuk mencegah hepatitis akut pada anak, dokter spesialis penyakit dalam ini menyarankan masyarakat agar selalu menaati protokol kesehatan. Peran masker cukup penting untuk menghindarkan diri dari berbagai virus.

Selain itu, Dr. dr. Dhani juga mengimbau para orang tua agar mengingatkan anaknya selalu mencuci tangan sebelum makan. Cuci tangan yang benar dapat menghilangkan virus di tangan.

“Untuk menghindari, tetap menggunakan prokes saat ini. Kedua, cuci tangan dulu sebelum kita mengonsumsi makanan karena ini diduga ditularkan melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi,” tegasnya.

Pencegahan lebih baik dari pengobatan. Untuk itu, segeralah melakukan langkah pencegahan sebelum terkena virus ini. 

Tags

Masukan Pesan

Silahkan masukan pesan melalui email kami.