Pakar Ekonomi UNS : Lukman Hakim, PhD : Mudik Juga Dipandang Secara Ekonomi Sebagai Proses Transfer Sumber Daya dari Pusat ke Daerah
Penulis : ditulis kembali oleh Eko Prasetyo (alexa IT.com), caption foto : istiewa
SOLO - Pakar Ekonomi Universitas Sebelas Maret (UNS) Lukman Hakim, PhD, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) mengemukakan, mudik Tahun 2022 ini terasa sangat luar biasa. Karena dua tahun tidak ada mudik, sebagai akibat pandemi. "Seperti tahun-tahun sebelumnya, mudik tidak semata merupakan tradisi agama atau budaya. Dimana orang saling mengunjungi sanak saudara, handai tolan di kampung di daerah masing-masing, untuk saling bersilaturahmi maaf memaafkan. Namun mudik juga dapat dipandang secara ekonomi yakni sebagai proses transfer sumber daya dari pusat ke daerah," ungkapnya saat dihubungi melalui telpon seluler, di Solo, Sabtu (7/5)
Lukman Hakim mengatakan, transfer sumber daya ini ditunjukkan dengan pergerakan orang2 dari pusat ke daerah, dari kota ke desa yg juga berampak terhadap peningkatan pengeluaran dan konsumsi. Jika di kapitalisasi milyaran rupiah mengalir antar daerah dan antar kota. Dan ini pasti bisa menggerakkan ekonomi di daerah. "Hotel, penginapan, restoran dan aneka macam tempat pariwisata diserbi oleh pemudik, dan ini merupakan transfer ekonomi yang nyata," jelasnya.
Menurut Lukman Hakim, roda perekonomian menjadi bergerak. Seiring dengan semakin padat dan macetnya jalan2 protokol, jalan tol bahkan jalan2 desa. Angkutan umum seperti pesawat terbang, kereta api, bis-bis antar kota juga semuanya full dipenuhi penumpang. "Belum lagi mobil2 pribadi, yang baru2, dengan plat nomor luar kota juga membanjiri daerah-daerah," ujarnya.
Pakar Fakultas Ekonomi Bisnis UNS menambahkan dengan cuti panjang yg diberikan pemerintah, menambahkah kelengkapan mudik tahun ini. Namun demikian tetap harus waspada, prokes tetap harus dijaga. Sehingga selesai mudik, kita semua tetap selalu sehat wal afiat, siap bekerja dan berkarya kembali.