Kerjasama Fakultas Geografi UMS dan PCM Paranggupito dalam Upaya Penanggulangan Kekeringan di Kecamatan Paranggupito, Wonogiri
Penulis : ditulis kembali
oleh Eko Prasetyo (alexa.IT.com) caption foto : istimewa
WONOGIRI - Kecamatan Paranggupito hampir setiap musim
kemarau menghadapi permasalahan atas kurangnya ketersediaan
air. Pemenuhan kebutuhan air di Kecamatan Paranggupito mengandalkan
air tadah hujan dan PDAM. Air hujan tersebut terkumpul ketika hujan di tandon
yang ada di setiap rumah warga. Ketika musim kemarau, warga desa kesulitan
untuk menjangkau air karena tidak adanya hujan dan sumber air PDAM yang mulai
mengecil sehingga banyak warga desa yang membeli air bersihdengan harga Rp.
150.000 untuk jarak dekat dan Rp. 170.000 untuk jarak jauh pada satu mobil
tangki yang berisi 5.000 liter. Pembelian air tersebut tentunya cukup
mengganggu kondisi ekonomi warga desa karena kebutuhan akan air akan dibutuhkan
setiap hari bahkan setiap saat. Tidak akan memungkinkan jika warga terus
menerus harus membeli air. Menurut Ketua RW 1 Desa Gudanghajo, Tuladi, hampir
setiap musim kemarau Paranggupito mengalami kekurangan air yang belum teratasi.
Beberapa langkah sudah dilakukan oleh warga Kecamatan
Paranggupito. Salah satu desa di Kecamatan Paranggupito yaitu Desa Paranggupito
yang menjadi pusat pemerintahan dari kecamatan ini telah memiliki 1 sumur bor
yang dibuat pada tahun 2010 namun baru dapat didistribusikan pada tahun 2013
yang juga tidak dapat menjangkau keseluruhan dusun di desa ini karena hanya
dapat Agustus 2021 namun belum dapat difungsikan dan didistribusikan.
Berdasarkan kondisi fisik di kawasan karst yang memungkinkan adanya penyimpanan
air di bawah tanah juga diidentifikasi melalui pemaparan dari pihak desa yang
menemukan adanya “luweng” atau sumur dalam gua di Desa Paranggupito. Beberapa
luweng lain juga ditemukan higga dapat telah ditemukan sumber air
sehingga dapat dimanfaatkan oleh warga desa untuk pemenuhan kebutuhan air.
Jangkauan sumur bor yang belum merata dan masalah kekeringan yang masih akan
dialami oleh warga Desa Paranggupito dan desa lain di Kecamatan Paranggupito
memerlukan solusi yang dapat membantu pemecahan masalah.
Baru-baru ini Tim Pengabdian Kepada Masyarakat yang diketuai oleh
Jumadi, PhD di Wonogiri, Rabu (22/6) saat bertemu wartawan Alexa IT.Com
bekerjasama dengan Pimpinan Cabang Muhammadiyah Paranggupito melakukan upaya
penanggulangan kekeringan dengan melakukan pemetaan luweng yang berpotensi
memiliki sumber air, pemberian bantuan Tandon berkapasitas 5000L untuk sumur
bor yang belum terdistribusi, serta pembuatan master-plan rancangan pipa distribusi
untuk sumur bor tersebut. Kades Gudangharjo Kecamatan Paranggupito, Sriyono,
berharap kegiatan ini disamping dapat menemukan sumber-sumber air bawah tanah
melalui penelusuran luweng-luweng juga dapat menggali sesuatu yang baru yang
dapat dimanfaatkan untuk pengembangan pariwisata.
Kegiatan ini melibatkan mahasiswa pecinta alam KMPA Giri Bahama
yang telah memiliki pengalaman penelusuran guwa dan luweng pada Kawasan karst
selama bertahun-tahun. Di samping itu anggota PCM Paranggupito dan warga masyarakat
turut aktif terlibat dalam kegiatan tersebut. Ketua PCM Pranggupito, Slamet
Arifin mengungkapkan, kegiatan tersebut sangat bermanfaat dan di harapkan dapat
berlanjut agar dapat mendukung pembangunan di Kecamatan Paranggupito.