News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Peningkatan Aktivitas Proklim Desa Wonocoyo, Kabupaten Trenggalek Melalui Kolaborasi Program Matching Fund Kedaireka 2022

Peningkatan Aktivitas Proklim Desa Wonocoyo, Kabupaten Trenggalek Melalui Kolaborasi Program Matching Fund Kedaireka 2022

 Peningkatan Aktivitas Proklim Desa Wonocoyo, Kabupaten Trenggalek Melalui Kolaborasi Program Matching Fund Kedaireka 2022 


ditulis kembali oleh Eko Prasetyo (Alexainfoterkini.com) foto : istimewa

TRENGGALEK - Desa Wonocoyo yang berada di Kecamatan Panggul, Kabupaten Trenggalek sebagai salah satu desa dengan predikat Desa Proklim (Program Kampung Iklim) memiliki sejuta potensi yang dapat meningkatkan nilai tambah aktivitas proklim terutama dari segi ekonomi yang tentu saja akan menunjang perekonomian masyarakat di kawasan tersebut. Sumber daya alam maupun sumber daya manusia yang belum termanfaatkan dengan maksimal membuat tim peneliti dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta dan UTM (Universitas Trunojoyo Madura) berkolaborasi dengan Pemerintah Desa Wonocoyo sekaligus BUMDes Randhuwok untuk bersama-sama membangun Desa Proklim yang lestari, bermanfaat, dan berkelanjutan.

Tidak hanya potensi alam yang indah dan melimpah, tetapi juga terdapat teknologi terbaharukan yang dimiliki Desa Wonocoyo yaitu bioreaktor kapal selam. Teknologi tersebut dapat mengubah kotoran sapi menjadi biogas yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar kompor gas. Namun, masyarakat masih memerlukan proses yang lebih lanjut agar dapat digunakan secara luas. Adanya pengelolaan unit sampah yang digunakan untuk penanganan sampah di Desa Wonocoyo, merupakan suatu langkah besar yang diharapkan dapat membantu pemerintah mengentaskan permasalahan sampah, serta terdapat komunitas bank sampah yang juga menjadi salah satu pendukung program pemerintah dalam peningkatan aktivitas proklim


Dr. Agr. Sc. Ernoiz Antriyandarti selaku ketua tim pengusul mengatakan, “Kesempatan yang diberikan oleh Kedaireka kepada Tim kami, akan kami manfaatkan sebaik-baiknya sehingga dapat bermanfaat bagi masyarakat di Desa yang kami bina ini”. Hal tersebut diungkapkan pada saat acara pembukaan kegiatan pertama Matching Fund di Desa Wonocoyo  (09/10/2022).

Melalui Program Matching Fund Kedaireka tahun 2022, Tim peneliti yang terdiri dari Dr. Ernoiz Antriyandarti ahli ekonomi dan pembangunan pedesaan dari Fakultas Pertanian UNS, Dr. Ihsannudin ahli ekologi dari Fakultas Pertanian UTM, dan Dr. Eka Handayanta pakar ilmu peternakan dari Fakultas Pertanian UNS; menggandeng mitra Pemerintah Desa Wonocoyo dan BUMDes Randhuwok bersinergi sehingga memperoleh pendanaan dari Kedaireka tahun 2022.

Dr. Agr. Sc. Ernoiz Antriyandarti menambahkan  “Aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan oleh tim peneliti antara lain Penguatan 3R (Reuse, Reduce, Recycle) sampah dan limbah kotoran sapi, Produksi pupuk organik dengan introduksi agen hayati, pengelolaan kandang komunal, Izin edar pupuk organik, Pengemasan (Compressing) das metana/Biogas, Produksi briket bahan bakar sampah plastik, dan pemasaran”. 

Eko Margono salah satu perangkat Desa Wonocoyo menyampaikan dukungan dan harapannya dengan keberadaan program ini “Harapan kami terhadap program Matching Fund 2022 dapat mengatasi permasalahan yang masih ada di Desa Wonocoyo ini sehingga masyarakat desa semakin maju dan mandiri”. 


“Pada Akhirnya, kegiatan ini dapat mewujudkan desa proklim Wonocoyo yang berkelanjutan dan membuka wawasan masyarakat terhadap peluang dan potensi yang ada. Serta, kerja sama antara dunia pendidikan, pemerintah, dan masyarakat ini dapat terjalin di masa depan lebih kuat lagi demi kepentingan bersama” pungkas Dr. Agr. Sc. Ernoiz Antriyandarti.

Tags

Masukan Pesan

Silahkan masukan pesan melalui email kami.