News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Membangun Kesalehan Individu Menjadi Virus-virus Positif Kesalehan Sosial Untuk Kemaslahatan Umat Sepanjang Hayat

Membangun Kesalehan Individu Menjadi Virus-virus Positif Kesalehan Sosial Untuk Kemaslahatan Umat Sepanjang Hayat

 Membangun Kesalehan Individu Menjadi Virus-virus Positif Kesalehan Sosial 

Untuk Kemaslahatan Umat Sepanjang Hayat


Dr. Muhammad Rohmadi, M.Hum.

Dosen PBSI FKIP UNS, Ketua Umum ADOBSI, & Pegiat LIterasi Arfuzh Ratulisa

Email: rohmadi_dbe@yahoo.com/Youtube: M Rohmadi Ratulisa


"Kawan, minum teh lemon di beranda istana arfuzh ratulisa sambil menikmati senyuman  matahari yang merekah dari balik bukit menjadi semangat untuk berbagi kebaikan sebagai  wujud kesalaehan individu menjadi virus-virus positif kesalehan sosial untuk kemaslahatan umat sepanjang hayat"

Setiap orang hidup pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Setiap kelebihan manusia dapat disosialisasikan dan disampaikan lewat jalur apa saja, baik secara langsung maupun media digital. Berbeda dengan kekurangan bisanya selalu ditutup rapat-rapat. Hal inilah yang harus menjadi pemahaman dan pelajaran bagi kita bersama untuk terus berbagi kebaikan untuk kemaslahatan umat sepanjang hayat dan menyimpan rapat-rapat kekurangan diri sendiri dan orang laian. Oleh karena itu upaya untuk mengenali kelebihan diri sendiri harus menjadi kebiasan bagi masing-masing manusia di muka bumi ini. Kemudian keunggulan yang dimiliki merupakan perwujudkan kebaikan yang harus dibagikan untuk kemaslahatan umat sepanjang hayat. Meskipun kecil, sedikit, tidak bernilai materi, tetapi akan menjadi motivasi dan inspirasi multigenerasi dan seluruh umat di muka bumi maka harus dijadikan kebaikan yang dibagikan umt sepanjang hayat.

Virus-virus positif kesalehan individu harus disebarluaskan ke seluruh pelosok negeri untuk menjadi kesalehan sosial sehingga berdampak luas untuk kemaslatan umat sepanjang hayat. Setiap individu harus berani memulai berbagi kebaikan untuk kemaslahatan umat agar menjadi visrus-virus positif yang dapat memotivasi dan menginspirasi multigenerasi NKRI. Berbagi bukan berati menyombongkan diri asalkan diniatkan dalam hati hanya untuk-Nya dan kemaslahatan umat sepanjang hayat. Kebaikan itu akan menjadi amal kebaikan dan amal jariah yang menjadi teman dan bekal investasi untuk usia kita yang ke-2 nantinya. Oleh karena itu keberanian untuk memulai mengidentifikasi segala kebaikan, kemampuan, kompetensi, yang kita miliki kemudian kita bagikan semampu kita kepada minimal 7 orang di sekitar kita dan meminta yang menerima kebaikan itu membagikan lagi kepada 7 orang di sekitarnya, dan terus menerus begitu secara berkelanjutan, insyallah itu akan menjadi virus-virus positif yang berantai dibagikan ke seluru umat sepanjang hayat.  Dengan demikian setiap orang akan selalu menabur benih dan berbagi kebaikan untuk 7 orang setiap hari dan terus menjadi virus-virus positif secara sambung-menyambung untuk kesemestaan di bumi ini. Meskipun sekadar berbagai senyum 228 (dua centimeter ke kiri, dua centimeter ke kanan, dan delamapan detik mengembang) itu sudah merupakan kebaikan yang menjadi teladan dan contoh umat sepanjang hayat.

Nilai-nilai kebaikan itu sudah ada dalam diri kita sejak dini maka harus dirawat dan dikembangkan menjadi kebaikan yang berantai sambung-menyambung untuk dibagikan. Apabila setiap orang sudah memiliki budaya berbagi kebaikan dengan siapa pun, di mana pun, dan dalam kondisi apa pun maka implementasi nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, kebhinekaan, kegotongroyongan, sudah dapat diwujudkan dan diimplementasikan secara masif bagi seluruh masyarakat Indonesia. Kebaikan dan kebahagiaan harus diciptakan menjadi kerinduan yang dirindukan umat sepanjang hayat. Kebaikan yang diciptakan oleh setiap manusia akan berdampak pada kesejahteraan dan kedamaian bagi seluruh umat manusia di muka bumi. Dengan demikian, tidak lagi akan ada cerita kesulitan, kekurangan, salah paham, dan saling maki satu dengan yang lain dalam berbagai konteks masyarakat apa pun dan di mana pun  di negeri ini. Semua akan berebut minta maaf atas segala salah dan khilaf lahir batin dan berebut terus berbagi kebaikan untuk kemaslahatan sebagai perwujudan upaya untuk membangun kesalehan individu menjadi virus-virus positif kesalehan sosial bagai seluruh masyarakat di wilayah NKRI.

Pekerjaan rumah bersama penulis, seluruh pembaca tulisan ini, dan seluruh masyarakat Indonesia adalah harus mulai berani berbagi kebaikan ke 7 orang di sekeliling kita dan meminta 7 orang tersebut juga berbagi kebaikan kepada 7 orang lagi dan terus begitu, insyallah semua upaya untuk mewujudkan membangun kesalehan individu menjadi virus-virus positif kesalehan sosial akan cepat terwujud. Masing-masing individu memiliki cara dan strategi untuk dapat meujudkan mimpi dan imajinasi yang sangat mulai ini, yakni berbagi kebaikan untuk kemaslahatan umat sepanjanga hayat. Jangan pernah takut orang lain mengatakan apa pun yang membuat niat kita untuk berbagi kebaikan surut bahkan berhenti. Semuanya itu merupakan tantangan dan ujian untuk kita kuat atau tidak dengan ajakan untuk terus berbagai kebaikan untuk kemaslahatan umat sepanjang hayat.

Satu yang harus diingat bahwa manusia hanya dapat merencanakan, berusaha, berdoa, dan segala keputusan ada dalam genggaman dan keputusan-Nya. Marilah kita terus berbuat baik dan membagikannya untuk kemaslahatan umat, belajar dan membelajarkan diri sebanyak mungkin terus berbagi untuk keluarga, sanak famili, handai taulan, dan seluruh umat tanpa membeda-bedakannya. Semua itu untuk bekal dan investasi kita pada usia kedua nanti karena semua yang kita kumpulkan dan cari di dunia ini tidak akan pernah kita bawa ke liang lahat. Artinya sekarang saatnya kita mulai bertindak dan berbuat kebaikan kemudian membagikannya untuk kemaslahatan umat sepanjang hayat. Sudah banyak ayat-ayat semesta ditunjukkan kepada kita melalui berbagai kejadian di sekitar kita, bik langsung maupun melalui media digital atau medsos. Itu semua harus menjadi pelajaran berharga bagi kita semua di bumi ini. Dengan demikian, kita semua akan terus ikut serta menyinari dunia seperti bintang, bulan, dan matahari yang terus menyinari bumi, baik tampak maupun tidak tampak oleh manusia sepanjang masa. Ingat teruslah berliterasi bersma Arfuzh Ratulisa (rajin menulis dan membaca) untuk bekal hidup kita sepanjang masa. Kawan, gajah mati meninggalakan gading, harimau mati meninggalkan belang, maka manusia meninggal harus dapat meninggalkan nama baik dan harum mewangi sepanjang masa.  

“Kerinduan pada bintang, bulan, dan matahari dalam pelukan kabut dini hari dikelilingi bunga-bunga flamboyan yang indah memesona tentu akan menjadi semangat dan inspirasi bagi multigenerasi NKRI untuk terus berliterasi bersama Arfuzh Ratulisa sebagai guru imajinasiku yang kurindu sepanjang masa”

Beranda Istana Arfuzh Ratulisa, 23 Maret 2023

Tags

Masukan Pesan

Silahkan masukan pesan melalui email kami.