News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

FAKULTAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN UNS GELAR KULIAH PAKAR BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL KLHK DALAM RANGKA PENYAMBUTAN MAHASISWA BARU 2023

FAKULTAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN UNS GELAR KULIAH PAKAR BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL KLHK DALAM RANGKA PENYAMBUTAN MAHASISWA BARU 2023

ditulis kembali oleh Eko Prasetyo (Alexainfoterkini.com)

SOLO - Kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Fakultas Pertanian (FP) dan Fakultas Peternakan (FAPET) UNS diselenggarakan selama tiga hari pada 21-23 Agustus 2023. Pada hari ketiga, Rabu (23/8/2023) kegiatan PKKMB diisi dengan kuliah pakar dengan menghadirkan Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Dr. Ir. Bambang Hendroyono, MM. Kegiatan ini diikuti oleh 1028 mahasiswa baru FP dan FAPET UNS yang diselenggarakan di Aula Fakultas Pertanian dan juga disiarkan secara virtual melalui zoom. Kuliah pakar ini juga dihadiri oleh Dekan dan jajaran pimpinan FP dan FAPET UNS, Wakil Rektor Riset dan Inovasi UNS - Prof. Dr. Kuncoro Diharjo, S.T., M.T., Kepala UPT DIKLATHUT UNS KHDTK Gunung Bromo, Jajaran Kepala dan Staf Kementerian LHK,  Pusat diklat LHK Bogor, Balai Diklat LHK Rumpin, dan BPDAS Solo

Acara dibuka secara resmi oleh Dekan FP dan FAPET UNS, Prof. Dr. Ir. Samanhudi, S.P., M.Si., IPM, ASEAN Eng. Pada kesempatan tersebut, disampaikan ucapan terima kasih kepada Menteri LHK, Prof. Dr. Ir. Siti Nurbaya Bakar, M.Sc atas kepercayaannya kepada UNS untuk mengelola KHDTK Gunung Bromo yang akan digunakan sebagai pusat pendidikan dan pelatihan bagi Mahasiswa UNS juga kepada Sekretaris Jenderal KLHK yang telah memberikan kuliah kepada Mahasiswa Baru. Pada akhir sambutannya, Prof. Samanhudi menyampaikan pesan dan harapan ”Semoga mahasiswa baru UNS bisa sukses menempuh studi dan lulus tepat waktu serta menorehkan prestasi yang membanggakan”.

Acara kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi dengan topik Penerapan Transglobal Leadership dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam oleh Dr. Ir. Bambang Hendroyono, MM selaku Sekretaris Jenderal KLHK. 



Dr. Ir. Bambang Hendroyono, MM dalam kuliah menyampaikan bahwa Transglobal Leadership merupakan hal yang penting dalam pengendalian dan pengelolaan sumberdaya alam berbasis landscape-Seascape. Pola Transglobal Leadership lahir sebagai akibat kompleksitas permasalahan yang dihadapi oleh seorang pemimpin di era global, yang dibangun dan dibentuk berdasarkan beberapa elemen kecerdasan berikut: a). kecerdasan kognitif, yaitu mampu memahami dan mengkonstruksi kompleksitas masalah serta memiliki kemampuan problem solving; b) kecerdasan moral, yaitu mampu membedakan benar dan salah, respect, toleran, sikap terbuka dan berperilaku secara seimbang; c) kecerdasan emosional, yaitu mampu memotivasi diri, bernegosiasi dan akomodasi berbagai kepentingan serta mampu mengubah potensi konflik menjadi peluang kerjasama; d) kecerdasan  budaya, yaitu mampu mempelajari budaya dan berinteraksi dengan berbagai pihak dengan ragam budaya yang berbeda; e) kecerdasan bisnis, yaitu mampu memanfaatkan potensi sumberdaya alam menjadi model bisnis baru berbasis jasa LH (Green Economy); serta e) kecerdasan global, yaitu mampu memimpin sebuah organisasi yang bekerja pada konteks global, keragaman budaya, sistem hukum, pendekatan bisnis dan sistem politik. 

“Keenam Kecerdasan Kepemimpinan Transglobal ini dapat didayagunakan dalam Pengelolaan LH & SDA Berbasis Landscape Seascape Terpadu (Integrated LandscapSeacape Management) untuk mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan dan Berwawasan Lingkungan hidup”, ujar Dr. Bambang.


Dr. Bambang juga menyampaikan pentingnya pembangunan nasional yang berbasis berkelanjutan dan berwawasan lingkungan (green economy) guna mewujudkan visi NKRI. “Pembangunan nasional dan daerah harus berintegrasikan aspek berkelanjutan mencakup 5P yaitu Planet, People (society) dan Prosperity (ekonomi), Partnership & Landscape Governance (kemitraan) dan Peace (kedamaian) untuk menciptakan status kondisi lingkungan hidup yang baik dan sehat”.

Dalam pelaksanaan untuk mewujudkan transformasi ekonomi menuju ekonomi hijau, triple planetary crisis yang terdiri dari perubahan iklim, polusi dan kerusakan lingkungan, serta biodiversity menjadi faktor penentu keberhasilan. Oleh karena itu, saat ini gencar digerakkan skema mitigasi iklim seperti SDG’s 2030, Paris Agreement, GBF Post 2020 untuk mencapai Indonesia maju 2045 dan NZE  2060. 

Pada akhir sesi, Dr. Bambang juga menyampaikan bagaimana aktualisasi Transglobal Leadership yang diimplementasikan dalam melaksanakan tupoksi sebagai KLHK. “Kami mampu mengkolaborasikan UU Cipta Kerja sesuai dengan keinginan di tingkat tapak, kami bersinergi dalam upaya mitigasi perubahan iklim dan kami ikut terlibat dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan instrumen lingkungan hidup yang baik”.


Sebagai penutup, Dr. Bambang menyampaikan closing statement berupa pesan untuk para mahasiswa baru. “Para generasi muda milenial berlatihlah untuk mengaktualisasikan keenam kecerdasan dan karakteristik Transglobal Leadership dengan menanamkan moral, etika dan perilaku agar menjadi generasi yang paham dengan berwawasan bangsa.”

Tags

Masukan Pesan

Silahkan masukan pesan melalui email kami.