News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Opini Rohmadi : Bergerak dan Menggerakkan Guru & Dosen Penggerak untuk Multigenerasi NKRI Abad XXI

Opini Rohmadi : Bergerak dan Menggerakkan Guru & Dosen Penggerak untuk Multigenerasi NKRI Abad XXI

 Bergerak dan Menggerakkan Guru & Dosen Penggerak untuk Multigenerasi NKRI Abad XXI



Dr. Muhammad Rohmadi, S.S., M.Hum.

Dosen PBSI FKIP UNS, Ketua Umum ADOBSI, & Penggiat Literasi Arfuzh Ratulisa

Email: rohmadi_dbe@yahoo.com/Youtube: M Rohmadi Ratulisa


"Kawan, bergerak dan menggerakkan sayap-sayap kesemestaan untuk menyampaikan kerinduan dalam kesunyian untuk bersilaturahmi dan bagi untuk kemaslahatan umat sepanjang hayat"

Hadirnya guru dan dosen penggerak dalam implementasi kurikulum merdeka (IKM) dan merdeka belajar kampus merdeka (MBKM) menjadi sebuah keniscayaan untuk dapat mewujudkan salah satu visi Bapak Presiden RI, Ir. Joko Widodo. Salah satu visi tersebut yakni menyiapkan SDM yang unggul, tangguh, kreatif, inovatif, produktif, dan memiliki talenta global. Terkait hal tersebut, diperkukan guru penggerak untuk mengawal proyek profil pelajar pancasila untuk pendidikan jenjang sekolah dasar, yakni TK, SD, SMP, SMA, MA, dan SMK. Sementara itu kehadiran dosen penggerak untuk mengawal proyek MBKM sebagai wujud implementasi indikator kinerja utama (IKU) perguruan tinggi sesuai dengan permendikbut no 210/M/2023. Dalam Kepmendikbudristek RI No. 210/M/2023 tersebut dijelaskan  indikator kesiapan kerja lulusan harus: (1) memiliki  pekerjaan, (2) melanjutkan studi, atau (3) menjadi wiraswasta. Dengan demikian, diperlukan strategi dan target perencanaan pembelajaran terintegrasi jenjang pendidikan dasar dan menengah jangka pendek, menengah, dan panjang sebagi pondasi dasar dan pembelajaran di PT sebagai tindak lanjut untuk membekali kompetensi hardskil dan softskill secara komprehensif.

Implementasi kurikulum merdeka yang dilaksanakan pada jenjang sekolah dasar dan menengah ditargetkan untuk menghasilkan profil pelajar pancasila, yakni: (1) beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berberakhlak mulia, (2) mandiri, (3) kritis, (4) kreatif, (5) bergotong royong, (6) berkebhinekaan global. Dengan merujuk target yg dicanangkan dalam IKM tersebut maka peran guru penggerak abad xxi sangat dinantikan untuk mendukung dan mewujudkan Presiden RI pada pembanguan SDM yang siap untuk bekerja keras, dinamis, terampil, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang memiliki pengalaman dan kerja sama dengan dunia usaha dan industry serta memiliki talenta global.. Semangat, inovasi, kreativitas, dan produktivitas guru penggerak harus dijaga konsistensinya sejak niat mendaftar sebagai ibadah dan pengabdian untuk membentuk SDM multigenerasi  NKRI yang berkelanjutan. Menjaga konsistensi semangat  guru penggerak di seluruh wilayah NKRI Angkatan 1-7 dan angkatan-angkatan selanjutnya sehabis mengikuti pendidikan guru penggerak (PGP) memerlukan perjuangan dan keberlanjutan. Jadi jangan sampai lulusan guru penggerak yang sudah lulus belum melakukan aksi nyata atau bahkan belum atau tidak menindaklanjuti dengan aksi nyata di sekolah dengan pengimbasan ke sekolah-sekolah yang ditargetkan.  Yakinlah bahwa bergerak dan menggerakkan guru  dan dosen penggerak untuk membentuk multigenerasi NKRI abad xxi merupakan niat dan profesi guru dan dosen penggerak yang sangat mulia dunia akhirat. 

Hal ini sebagai wujud bakti dan pengabdian kepada NKRI dalam rangka mengamankan visi Bapak Presiden RI untuk mewujudkan SDM unggul, kreatif, inovatif, produktif,dan inspiratif sebagai calon pemimpin masa depan yang akan terus berjuang untuk membangun dan mengisi kemerdekaan NKRI. Jadi jangan sampai guru penggerak hadir sekadar  euforia dan selebrasi saat  kegiatan pendidikan guru penggerak setelah itu selesai tidak ada tindakan atau aksi nyata sebagai perwujudan mimpi dan imajinasi untuk dapat memerdekakan diri guru dan peserta didik agar dapat terwujud profil pelajar pancasila dan terus berliterasi dengan Ratulisa (rajin menulis dan membaca) di istana Arfuzh Ratulisa tercinta. Komitmen guru dan dosen penggerak abad xxi di seluruh wilayah NKRI harus menjadi motivator dan inspirator bagi multigenerasi NKRI agar terus bergerak dan menggerakkan sayap-sayap kesemestaan untuk ikut terus menyinari dunia, seperti bintang, bulan, dan matahari yang selalu menyinari bumi sepanjang hari.

Pergerakan dosen penggerak yang mengawal implementasi MBKM di perguruan tinggi yang memberikan keleluasaan mahasiswa untuk belajar satu semester di program studi lain di dalam perguruan tinggi yang sama akan terasa indah dan menarik. Kemudian mahasiswa diberi ruang kemerdekaan dua semester belajar atau magang di perguruan tinggi lain atau dunia usaha dan industri di luar kampus akan dapat mendukung target dan impian mewujudkan sarjana-sarjana yang siap bekerja, terampil, kreatif, inovatif, dan produktif. Tindakan cerdas dan bijak untuk mengantarkan para calon sarjana masuk ke dunia usaha dan industri merupakan upaya membekali, mengenalkan, dan mempraktikkan teori yang dimiliki.  Para calon sarjana diharapkan siap dan terkonformasi oleh para praktisi di dunia kerja dengan berbagai pengalaman terbaik di dunia kerja. Dengan prakatik, magang pada perusahan penerbit, media, televisi, UMKM, BUMN, perusahaan-perusahaan lainnya dalam dan luar negeri, lembaga pendidikan formal dan nonformal akan menjadi pengalaman terbaik untuk mereka sebagai wujud MBKM. 

Praktik-praktik kerja yang dihasilkan bersama masyarakat dan komunitas untuk dapat mewujudkan mimpi dan imajinasi berbagai komunitas, desa, kecamatan, kabupaten, gubernuran, dan daerah-daerah di seluruh wilayah NKRI sebagai media untuk membangun daerah untuk proyek-proyek literasi. Praktik dan implementasi MBKM tersebut dapat dilihat hasilnya, seperti wirausaha literasi kentingan (WLK), taman arfuzh ratulisa Pungsari  Sragen dan Jaten Karanganyar, taman baca masyarakat Insan Cendikia Pungsari, komunitas Arfuzh Ratulisa SurakartA, dan berbagai kegiatan-kegeiatan sejenis di berbagai wilayah NKRI. Dengan berbagai upaya yang dikuatkan oleh pemerintah pusat dan daerah untuk mendukung implementasi MBKM pasti akan dapat memebrikan dampak positif dan kemajuan cepat bagi multigenerasi NKRI. Contoh nyata dukungan Walikota Solo, Mas Gibran yang telah merenovasi dan merombak Teknopark Surakarta bekerja sama dengan dunia usaha dan industry sebagai pusat pelatihan, magang industri, dan praktik langsung Bagai mahasiswa Surakarta dan seluruh NKRI.

Kolaborasi semua pihak untuk memerdekakan diri dalam proses merdeka belajar bersama guru dan dosen penggerak harus terus dilaksanakan sebagai wujud pengabdian kepada NKRI tercinta. Guru dan dosen penggerak harus dapat mewujudkan 5B: bersilaturahmi, berkomunikasi, berkolaborasi, beraksi, dan berliterasi dengan Ratulisa untuk multigenerasi NKRI sepanjang masa. Hal ini sebagai wujud komitmen pengabdian untuk NKRI dan mengisi kemerdekaan 8 tahun Indonesia merdeka dengan membekali multigenerasi NKRI dengan ketrampilan abad xxi dan enam literasi dasar. Keterampilan abad xxi yang harus dikuasai: berpikir kreatif, kritis, komunikatif, dan kolaboratif sedangkan enam literasi dasar yang harus dikuasai: menulis  dan membaca, numerik, keuangan, digital, sains, dan budaya & kewargaan.Dengan demikian, multigenerasi NKRI akan dapat tumbuh berkembang sebagai profil pelajar Pancasila yang ungguh, Tangguh, kreatif, inovatif, produktif, motivatif, dan inspiratif dalam segala konteks kehidupan. Selamat dan sukses sebagai guru dan dosen penggerak yang selalu menyinari dunia, seperti bintang, bulan, dan matahari dalam pelukan semesta sepanjang masa.

“Dalam kesunyian senja kupeluk bayangan yang terus menyelimuti semesta bersama bintang, bulan, dan matahari yang terus menyinari dunia sepanjang masa”

Universitas Muhamadiyah Bengkulu dan Universitas Dehasen Bengkulu, Bengkulu, 4 Agustus 2023

Tags

Masukan Pesan

Silahkan masukan pesan melalui email kami.