Geografi Jadi Solusi Perencanaan Wilayah Indonesia, UMS Gelar Seminar Nasional Dukung SDGs
Geografi Jadi Solusi Perencanaan Wilayah Indonesia, UMS Gelar Seminar Nasional Dukung SDGs
ditulis kembali oleh Eko Prasetyo (www.Alexainfoterkini.com)
SURAKARTA - Sebagai upaya mengatasi solusi perencanaan wilayah di Indonesia, Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggelar Seminar Nasional yang mengusung tema “Peran Geografi dalam Mendukung SDG’s di Indonesia”. Dihadiri oleh mahasiswa geografi, seminar nasional ini di selenggarakan di Gedung Auditorium Mohammad Djazman UMS, Sabtu (6/12).
Ketua Panitia seminar nasional, Andriyan Nurwahid, mengungkapkan kegiatan ini dirancang berdasarkan tantangan dalam pengembangan tata ruang dan fenomena alam yang terjadi di Indonesia.
“Karena mengambil tema Sustainable Development Goals (SDG’s) di Indonesia banyak sekali perencanaan wilayahnya, terus kejadian-kejadian alam juga. Terus dari sudut pandang seorang geograf itu di SDG’s itu bagaimana, tentang nanti mengolah data spasialnya,” ungkap Andriyan saat ditemui usai acara.
Seminar nasional ini menghadirkan dua pakar dalam bidang ilmu geografi dan teknik tatanan sosial spasial lingkungan hidup. Materi pertama disampaikan oleh Prof. Dr. M. Baiquni, M.A., Professor of Regional Geography Universitas Gadjah Mada, yang memperkenalkan konsep “G=M.ST3” sebagai paradigma baru dalam menjelaskan urgensi ilmu Geografi di masa kini.
“Geografi adalah ilmu yang mempelajari hubungan manusia dengan lingkungannya. Secara spasial-temporal, social transformasional, dan spiritual transendental,” jelasnya.
Indonesia yang dikenal sebagai negara maritim, Baiquni menekankan peran strategis seorang geograf dalam mendukung tercapainya tujuan SDG’s, khususnya dalam mengembangkan paradigma archipelago mengenai penyesuaian karakteristik geografis Indonesia.
“Archipelago mengandaikan karena kita Bhineka Tunggal Ika, bahwa alam dan budaya menjadi kunci untuk kita merumuskan kebijakan-kebijakan berdasarkan karakter dan dinamika di setiap pulau,” tegasnya.
Materi selanjutnya mengenai pentingnya data spasial dalam mendukung keberjalananan pembangunan berkelanjutan yang diberikan oleh Dr. Ratna Sari Dewi., S. PI., M.Sc., sebagai Kepala dari Pusat Pengembangan Kompetensi Informasi Geospasial - Badan Informasi Geospasial (PPKIG).
Menurut Ratna, informasi geospasial menjadi penting dalam mengetahui kondisi lapangan dan mengukur tercapainya tujuan-tujuan pembangunan berkelanjutan, serta dalam merancang kebijakan berbasis bukti diperlukan adanya tinjauan lokasi secara langsung. “Analisis spasial bermanfaat dalam melihat perubahan-perubahan pada setiap daerah,” ujar Ratna.
Keberhasilan dalam menyelenggarakan seminar tingkat nasional, Ketua program studi Geografi dan Sains dan Geografi, Danardono S.Si., M.Sc., seminar ini dinilai sejalan dengan visi Fakultas Geografi UMS pada tahun 2029 yakni, menciptakan produk pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang geografi yang berfokus pada hasil analisis kewilayahan tropis dengan sudut pandang islam.
“Karena kita bicara SDGs selain dari sisi keruangan, setiap wilayah itu punya peran masing-masing, setiap wilayah itu akan saling berkaitan satu sama lain. Ketika satu wilayah terjadi problem, tentu wilayah sekitarnya juga akan merasakan dampak itu,” ujarnya.
Danardono, menuturkan dalam mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan diperlukan adanya konsep keruangan atau spasial yang terdapat dalam rumpun Ilmu Geografi dan Sains Informasi Geografi.
“Harapannya seminar ini mahasiswa ketika mereka sudah lulus sudah tau gambaran peluang kerja mereka. Karena ya tadi percepatan SDGs, pencapaian itu semua mesti akan berkaitan dengan bidang geografi,” tuturnya. (Roselia/Humas)