Kuliah Dhuha 12 Jumadil Akhir 1447 H "HAJI KIWIL" oleh Ustadz Ipmawan Iqbal
" HAJI KIWIL"
(Kuliah Dhuha
12 Jumadil Akhir 1447 H)
ditulis kembali oleh Eko Prasetyo (www.Alexainfoterkini.com)
Suasana Masjid Laweyan Solo malam itu sedikit berbeda. Ada sosok yg sangat akrab di layar televisi: Haji Kiwil. Publik lebih mengenalnya lewat guyonan khas dan perjalanan rumah tangga yg penuh warna; termasuk kisah 4 istrinya yg sering jadi bahan candaan.
Haji Kiwil bukan hadir sebagai pelawak atau selebritas, melainkan sebagai seorang hamba Allah yg mengajak kami 'peduli' mengulurkan tangan bagi saudara2 kita yg tertimpa bencana di Aceh dan Sumatera. Ada sisi yg jarang terlihat: ketulusan dan kepedulian. Benar, setiap orang selalu punya peluang berubah dan memperbaiki diri. Ternyata, perjalanan hijrah tak harus selalu serius dan cemberut; humor pun bisa menjadi jembatan mendekatkan hati pada kebaikan.
Hijrah adlh perjalanan panjang, penuh jatuh dan bangun, dan setiap manusia memulainya dari titik yg berbeda2. Langkah kecil yg terus bergerak maju itu penting. Kadang, seseorang yg dikira hanya bisa melucu, ternyata lebih dulu bergerak menolong sesama.
Malam itu, antara tawa ringan, empati kpd korban bencana, dan semangat hijrah, jamaah diingatkan bahwa Allah menilai isi hati dan ikhtiar, bukan masa lalu atau citra yg ditempelkan masyarakat. Kisah Kiwil menjadi cermin bahwa siapa pun bisa menjadi lebih baik, kapan pun waktunya. Benar, tanpa kita sadari kebaikan bisa datang dari orang yg tak diduga, dgn cara yg sederhana tetapi menyentuh jiwa. Semoga kita semua diberi kekuatan utk terus memperbaiki diri meski pelan, meski tersandung tetap menuju Allah dgn langkah yg penuh harap. Allāhu a‘lamu bish-shawāb.
SOLO PEDULI ACEH & SUMATERA — OPEN DONASI melalui PMI Kota Surakarta
Mari berbagi. Bersama, kita kuat. Bersama, kita bantu Aceh & Sumatera bangkit kembali.
Rek Mandiri : 138-00-1586330-6 a.n. Palang Merah Indonesia
Kota Surakarta Peduli Bencana
CP. RIKI (+62 856-2828-084).