News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Satgas UNS Peduli Sumatera Berhasil Jangkau Desa Rumoh Rayeuk, Lakukan Asesmen dan Identifikasi Kebutuhan Warga

Satgas UNS Peduli Sumatera Berhasil Jangkau Desa Rumoh Rayeuk, Lakukan Asesmen dan Identifikasi Kebutuhan Warga

 

Satgas UNS Peduli Sumatera Berhasil Jangkau Desa Rumoh Rayeuk, Lakukan Asesmen dan Identifikasi Kebutuhan Warga


Ditulis kembali oleh Eko Prasetyo (www.Alexainfoterkini.com)

ACEH — Sebagai bentuk komitmen Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta dalam menjawab kebutuhan kemanusiaan di daerah terdampak bencana Sumatera, Satgas UNS Peduli Sumatera melaksanakan misi tanggap darurat di wilayah yang mengalami banjir besar di Kabupaten Aceh Utara. Rangkaian kegiatan kemanusiaan dimulai sejak Jumat, 5 Desember 2025.

Tim 1 UNS merupakan tim yang berasal dari Perguruan Tinggi Pendukung, berkoordinasi langsung dengan Univesitas Malikussaleh sebagai Perguruan Tinggi Posko yaitu pihak yang terdampak langsung. Tim 1 Satgas bergerak melakukan asesmen dan pendampingan langsung kepada warga segera setelah sampai di daerah bencana. Kegiatan yang dilakukan termasuk mengidentifikasi kebutuhan mendesak serta kondisi lapangan yang masih sangat terbatas. Emon Prasetyo, Komandan Tim 1 Satgas Peduli UNS melaporkan perkembangan dan situasi di lapangan.


Tim 1 berangkat dari Sekretariat SAR Universitas Malikussaleh menuju Desa Rumoh Rayeuk bersama organisasi mahasiswa (ormawa) Universitas Malikussaleh. Perjalanan yang biasanya dapat ditempuh lebih singkat harus melalui jalur alternatif perkebunan sawit karena akses utama masih tertutup. Tim membutuhkan waktu sekitar lima jam mengingat kondisi jalan yang relatif jauh dan tidak rata, meskipun tetap memungkinkan dilalui kendaraan roda empat.


Tim tiba di posko pengungsian mandiri warga Desa Rumoh Rayeuk dan dibagi menjadi dua kelompok untuk melakukan asesmen dan pengecekan langsung ke rumah-rumah warga. Hasil asesmen menunjukkan bahwa banjir mencapai ketinggian sekitar enam meter dan menyebabkan kerusakan signifikan pada rumah dan harta benda. Tercatat dua korban meninggal dunia, yaitu satu orang ibu (telah ditemukan) dan satu anak yang masih dalam pencarian.

Desa Rumoh Rayeuk terdiri dari 120 keluarga yang kini tersebar di tiga titik pengungsian mandiri. Total penduduk adalah 425 jiwa meliputi 210 laki-laki, 215 perempuan, 21 balita, 15 lansia, dan 1 penyandang disabilitas berusia delapan tahun.


Kebutuhan paling mendesak di Desa Rumoh Rayeuk saat ini adalah akses terhadap air bersih. Hingga asesmen dilakukan, warga masih bergantung pada air genangan untuk memasak sehingga berpotensi menimbulkan risiko kesehatan yang lebih serius. Selain itu, pasokan sembako dan kebutuhan dasar sangat diperlukan untuk menunjang keberlangsungan hidup para pengungsi yang kini tersebar di beberapa titik. Kebutuhan khusus seperti pembalut serta popok anak dan dewasa berbagai ukuran juga menjadi prioritas, mengingat kelompok rentan memerlukan perlindungan tambahan dalam kondisi darurat.


Di sisi lain, warga membutuhkan terpal untuk mendirikan musala darurat sebagai ruang ibadah sekaligus tempat berkumpul sementara. Tim juga mencatat urgensi layanan medis dan penyediaan obat-obatan karena mulai muncul penyakit pascabencana, seperti diare, ISPA, gatal-gatal, dan radang tenggorokan. Kondisi ini menegaskan perlunya penanganan cepat agar tidak berkembang menjadi masalah kesehatan yang lebih luas di lokasi pengungsian.

Fasilitas MCK belum tersedia, listrik masih padam akibat kerusakan tiang listrik, serta jaringan komunikasi belum dapat digunakan.

Melihat hasil asesmen tersebut, tim 1 mengagendakan survei dan asesmen tambahan di Kecamatan Sawangan yang akan dilakukan oleh Emon Prasetyo bersama tim. Beberapa anggota tim yang lain juga mulai bergerak untuk melakukan pembelanjaan logistik yang akan dibagikan kepada warga.


Selain itu, kemungkinan mengirimkan tim kedua yang beranggotakan 5 relawan medis dan 3 tim SAR akan segera dilakukan.

Selama pelaksanaan tugas, tim menghadapi sejumlah hambatan, terutama terkait aksesibilitas. Jalan menuju Desa Rumoh Rayeuk yang hanya dapat dilalui melalui jalur alternatif memutar dan berada dalam kondisi sulit dilintasi. Selain itu, jarak tempuh menuju lokasi cukup jauh sehingga menghambat mobilitas tim dalam penyaluran bantuan.


Tags

Masukan Pesan

Silahkan masukan pesan melalui email kami.

Next
This is the most recent post.
Sebelumnya
Posting Lama